Rabu, 20 April 2011

Perjalanan seorang supir menuju jalan sufi part 3

ambo: ambo: Ambo: "ambo: Ambo : 'PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI part 3 oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 30 Desember 2009 jam 11:21 Sejak saat itu piki..."

Senin, 18 April 2011

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 15

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 31 Januari 2010 jam 6:40
Setengah membelah Bos si Supir berucap kembali, Bos itu orang nya baik mas , gak mungkin kalau gak ada masalah atau laporan dia lansung memberhentikan pegawainya saya paham sekali sifat-sifat bos itu wong saya sudah sebelas tahun bekerja sama Bos ini , jadi saya tau persis Bos itu kata si Supir memberi pembelaan Untuk Bos nya,

Ya.. mas aku tau Bos itu baik waktu beliau ngomong sama aku beliau kelihatan orang yang sangat bijak dan sangat menghargai hubungan kekeluargaan dan persahabatan,tapi masalahku beda mas kataku kepada si supir, Loo.. emang ada masalah apa tanya si supir semangkin penasaran. Aku jawab masalah keluarga kataku kepada si supir,

Si supir semangkin ingin tau dengan masalahku dan kembali dia bertanya , ada apa dengan sampean sebenarnya tanya si supir, Aku jawab aku tadi siang selesai nyuci mobil di panggil personalia, aku gak boleh dulu bekerja di sini , katanya atas perintah Bos, aku penasaran aku minta ketemu dengan Bos, setelah aku dipertemukan dengan Bos ..

Belum selesai aku jawab pertanyaan si supir tentang pertemuanku dengan Bos nya Pramugari (mbak Medy) sudah memberi aba-aba kepada si supur supaya bersiap-siap sebentar lagi kita akan berangkat penumpang sudah di persilahkan naik ke atas bus , si supir kembali duduk ke bangku kemudi dan mbak medy sibuk mengurusin mengatur nomor tempat duduk para penumpang,

Setelah semua penumpang duduk di tempat sesuai dengan nomor bangkunya, mbak medy memberitau lagi kepada si supir , ayo mas , katanya mbak medy, dan si supir mulai menjalankan mobil yang dikemudikannya

Mobil bergerak meninggalkan terminal mbak medy dan kernet yang baru sibuk membagi-bagikan makanan ringan dan minuman untuk para penumpang,paling ter ahir aku yang duduk dibangku belakang aku di samperin mbak medy sambil memberikan bungkusan makanan dan minuman untuk aku

Setelah semua selesai pekerjaan mbak medy dan kernet membagi-bagikan minuman dan makanan si kernet duduk disampingku untuk beristirahat dan mbak medy duduk di depan menemani supir seperti biasanya,

Aku yang duduk di belakang karna tidak ada tugasku aku lansung memejamkan mata walau aku belum mengantuk aku hanya berusaha menghindari pertanyaan kernet yang duduk disebalahku ,walau mata ku terpejam pikiranku kacau balau rasanya , kadang aku berpikir mungkin akan lebih baik aku kembali aja dari lansung yokyakarta ke jakarta tapi aku teringat pula pakaianku sebagian masih di rumah mbak medy di surabaya

sesekali aku memlayangkan pandanganku ke depan ketempat mbak medy duduk, aku melihat antara mbak medy dan supir sedang asik bercerita dan aku merasa pasti si supir dan ,mbak medy sedang menceritakan permasalahan ku, setelah bus melintasi kota jombang mataku sudah mulai ngantuk dan aku berusaha untuk memejamkan mataku agar bisa tidur sejenak untuk melupakan masalahku.

Aku tertidur dengan nyenyaknya ..setelah bus berhenti di rumah makan di madiun aku di bangunkan kernet semua penumpang sudah turun semua dan aku pun ikut turun setelah sampai di bawa aku masuk ke rumah makan dan lasung ke kamar mandi, setelah selesai aku dari kamar mandi aku keluar lagi dan duduk di depan rumah makan sambnil merokok , baru aja aku menyalakan rokokku mbak medy menghampiriku dan memegang tanganku hayo makan dulu nanti aja merokoknya kata mbak medy

Dengan sedikit JA IM aku menolak gak usah mbak biar aku disini aja,kataku, mbak medy menarik tangan ku sambil berkata hayooo took katanya, aku ikuti ajakn mbak medy kami masuk rumah makan dan lansung menuju meja makan yang memang sudah dipersiapkan untuk krew bus kami duduk berdampingan dan makan bersama-sama dengan supir

Monggo mas sapa si supir kepadaku jangan sukan - sukan katanya , aku melihat si supir agak berbeda dari yang ku kenal sebelumnya si supir agak kelihatan peduli dan baik kepadaku, selesai makan seperti biasa semua penumpang di persilahkan menaiki mobil dan duduk kembali ketempatnya masing-masing karna bus aka segera melanjutkan perjalanannya menuju yokyakarta,

Supir kembali duduk ketempatnya sebagai pengemudi aku duduk ke tempat dudukku semula dibelakang yang memang kebetulan kosong mbak medy menghitung jumlah panumpang sesuai dengan tugasnya setelah semua panumpang lengkat di tempat duduknya masing-masing mbak medy memberi aba-aba lagi kepada supir, cukup semua hayooo kata mbak medy, bus pun mulai bergerak,

Si kernet yang baru itu berganti tugas dengan mbak medy,giliran si kernet duduk di depan menemani supir dan mbak medy yang istirahat , mbak medy duduk dibelakang tepatnya di sebelah kananku kami hanya berdua duduk di bangku yang seharusnya untuk lima orang ,

Mbak medy



yakin nanti ku terusin lg............................

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 14

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 30 Januari 2010 jam 16:55
Sesuai dengan jadwal kerja kurang beberapa menit lagi jam 18:00 mbak medy sampai di depan
kantor dengan tumpangan beca.. dengan membawa tas tenteng yang di bawanya kemaren
juga dan sudah pasti tas aku ditinggalkannya di rumahnya,

Mbak medy turun dari becak lansung masuk kedalam kantor untuk mengurus administrasi dan data-data paket yang akan di angkut bersama bus menuju yokyakarta,dan sekaligus mengajukan permintaan
uang jalan untuk keperluan biaya solar dan biaya distribusi di setiap terminal yang dilalui sesuai
ketentuan yang sudah ditetapkan dari Surabaya sampai ke yokyakarta

Aku duduk di warung nasi di sebrang jalan melihat kesibukan mbak medy yang sedang mengumpulkan semua keperluan dan surat-surat kenderaan dan berikut pertanggung jawaban inpentarisasi yang akan di bawa ke yokyakarta,setelah semuanya selesaoi urusan mbak medy di dalam kantor mbak medy lansung menuju ke mobil dan menyimpan semua surat-surat dan perlengkapan yang di ambilnya
tadi dari dalam kantor,

Kurang lebih 20 menit sebelum bus di berangkatkan menuju terminal , tentu si kernet juga akan
sibuk dengan tugasnya sebagai kernet memasang sarung bantal dan sarung jok , namun pada saat itu mbak medy belum tau kalau aku tidak lagi boleh bekerja, dari seberang jalan aku memperhatikan mbak medy sepertinya ada sesuatu yang di carinya dan aku yakin sekali bahwa yang di carinya adalah aku,

Tiba-tiba aku tersentak dari keasikanku berhayal dan memandangi mbak medy dari sebrang jalan aku ingin menghampirinya tapi rasa malu menyelimutiku baru aja kerja tiga hari sudah diberhentikan tapi yang pasti mbak medy belum tau kalau aku sudah berhenti,gak lama dari sebelah kiri warung muncul supuir Bus memesan kopi, setelah beliau pesan kopi lalu si Supir itu bertanya kepadaku apakah paket dan makanan ringan sudah di siapkan di mobil, tanyanya kepadaku Aku jawab aku tidak tau

Agak sedikit aneh si Supir itu memandangku sambil bertanya lagi , loh sudah hampir jam 19:00 begini kok belum di ambil dan di naikkan ke mobil katanya,apakah kamu tidak tau kalau kita itu biasanya jam19:00 itu sudah berangkat keterminal , mbook ya di ambil sekarang katanya lagi, Aku tetap diam mataku tetap memandan ke arah kantor aku melihat mbak medy masuk ke kantor dan tidak lama setelah itu dia pun keluar,

Mbak medy (PRAMUGARIKU) keluar dari kantor lansung menyebrangi jalan menuju warung tempat aku duduk dengan supir,dan memang warung itu tempat berkumpulnya para supir dan kernet yang bekerja ataupun yang menganggur, sesampainya mbak medy di warung lansung dia agak setengah terperanjat melihatku sambil bicara.. walllllaaah nengkene Wonge.. aku telingak telinguk nggolei....

Sambil mencari tempat duduk mbak medy bertanya kepadaku onok opo tooh kata mbak medy
lansung si supir ikut menimpali bahasanya mbak medy dengan pertanyaan onok opo med tanya
si supir ke mbak medy mbak medy menjawab loh wong aku yo ara ngerti masalahne hayooo berangkat kata mbak medy mengajak si supir dan aku juga di panggil sama mbak medy agar aku
ikut dulu keterminal .nanti di terminal aja bicara biar agak lama dan jelas kata mbak medy...

Kami bertiga sama-sama menyebrangi jalan menuju kantor dan lansung naik ke mobil, ternyata
di mobil itu sudah ada kernet yang sedang memasang sarung jok, Aku lansung pergi ke bangku paling belakang dan duduk,setelah bus mulai berjalan keluar dari pool mbak medy menghampiri aku kebelakang lalu mbak medy duduk disampingku ,

Selama perjalanan dari kantor keterminal Mbak medy kelihahatannya murung sekali walaupun kami duduk bersebelahan mbak medy selalu diam dan tampak murung aku juga belum mau bertanya kenapa dia/ mbak medy murung dan diam, Tidak lama kemudian bus memasuki terminal dan mbak medy menghampiri supir kedepan, nampaknya dua orang itu terlibat dengan percakapan yang serius..................

Setelah mobil parkir dengan benar aku mau turun dari mobil yang pasti aku tidak punya tujuan lagi pada malam itu tiba-tiba aku di panggil mbak medy lalu dia bertanya kepadaku , mau kemana tanyanya . aku jawab belum tau, lhoo.. pie tooo.. kata mbak medy, begini aja kita ke yokyakarta aja dulu, aku sudah bilang sama supir aku tak ngajak sampean ke yokyakarta kata supir yo wes ro opo-opo, katanya padaku

Setelah aku pikir-pikir aku juga gak ada tujuan ahirnya aku setujui ajakan mbak medy untuk ikut ke yokyakarta, dan kemudian aku di samperin si supir dan lalu bertanya padaku. ada masalah apa mas tanya si supir kepadaku dan aku jawab aku juga tidak tau , lhooo kok bisa begitu tanya si supir ya gak tau mas jawabku,aneh kata si supur. ya begitulah kataku, tapi si supir tetap masih penasaran untuk bertanya




Ntar kita lanjutkan lg..................................

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 13

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 26 Januari 2010 jam 21:40
Kurang lebih Jam 12 siang dalam teriknya matahari yang begitu menyengat ahirnya selesai
juga aku mencuci mobil itu keringat mengucur perutpun sudah mulai terasa lapar sementara
baju dan celana di badan sudah basah oleh keringatku,

selesai tugas yang sangat berat aku anggap karna pekerjaan itu bukan saja menguras
tenagaku tapi yang lebih berat lagi aku rasa menahankan gensi/malu,setelah semuanya
aku anggap sudah rapih semua yang berkaitan dengan pekerjaan, Aku pun pergi mandi
dan menukar pakaianku yang memang sudah kotor dan basah oleh keringatku,

Segeeeerrrrrrrr.... setelah selesai mandi aku kembali ke mobil menyimpan pakaian kotorku
dari dalam mobil aku melihat anak mudah yang cukup rapih gagah berdiri disamping kantor
sambil memperhatikan mobil ku,tapi yang pasti aku tidak mengenal orang itu,
setelah selesai aku memasang sepatu aku turun dari mobil , rencana mau pergi makan,

Aku berjalan di samping kantor sambil mengibas-ngibaskan rambutku yang gondrong dan basah
Aku berjalan menuju ke arah anak muda berdiri di samping kantor itu, karna memang cuma itu
akses jalan keluar dari pool bus itu,kurang lebih 5 Meter lagi aku sampai ketempat anak muda itu
berdiri tiba-tiba anak muda itu memalingkan badannya dan berjalan masuk ke dalam kontor....

Tidak aku hiraukan lagi siapa orang itu (ANAK MUDA) yang ada dalam pikiranku cuma makan
karna perutku sudah lapar berat... aku menyebrang jalan menuju warung nasi tempat tadi
pagi kami sarapan bersama supir dan mbak medy pramugari bus...

Sampai aku diwarung nasi tersebut aku memesan nasi pecel cuma itulah makanan sementara
yang bisa diterima perutku selesai aku makan aku merokok sambil mengingat-ngingat cerita
didalam mobil sama mbak medy pramugari bus yang sama dengan aku jadwal kerjanya

Perlahan akalku mulai mengira-ngira tentang siapa dan bagai mana setatusnya mbak medy
Aku lihat selama dalam perjalanan kami Surabaya - yokyakarta dan kembali lagi ke Surabaya
Orang nya memang agak sedikit pendiam , Wajah lumayan cantik kulit sawo matang dan masih
muda ,selama aku duduk di warung nasi itu pikiranku lebih banya menganalisa latar belakang
mbak medy, kenapa dia mau bekerja jadi pramugari bus .........

Tampa terasa sudah hampir satu jam aku duduk di warung nasi itu,aku bayar makanan yang
ku makan dansetelah itu aku kembali ke pool , sesampainya aku di pool aku di panggil oleh
seorang pegawai kantor beliau menyapaku mas jenengan (kamu) di suruh menghadap
ke personalia kata si pegawai kantor itu,

Tampa ada pikiran yang aneh-aneh aku permisi masuk ke dalam kantor dan aku bertanya
dimana ruangan personalia .lalu aku ditunjukan ke ruangan pojok yang paling belakang
Aku mengetuk pintu ruangan itu dan aku di persilahkan masuk, setelah aku sampai di dalam
ruangan aku di duduk di hadapannya............

Personalia menanyakan Nama ku dan daerah asalku dan ada hubungan apa dengan pak kriston
simbiring,yang memasukan aku untuk dapat bekerja di perusahaan itu,aku agak sedikit bingung
untuk menjawab pertanyaan personalia itu, karna aku pernah di ingatin oleh bang kriston, kalau
ada orang menanyakan tentang kamu, bilang aja nanti kamu adekku, kata bang kriston,

Karna aku ingat akan pesan bang kriston kepadaku ahirnya aku jawab pertanyaan personalia
kepadaku,Aku orang sumatera aku adek bang kriston jawab ku tegas, lalu personalia itu
bertanya lagi sumatera mana tanyanya kepadaku aku jawab sumatera barat, lalu personalia
tersenyum sambil berkata lagi, katanya tadi adeknya bang kriston, setau kami di sini bang
Kriston itu orang batak kamu orang padang kok bisa jadi adeknya bang kriston tanyanya lagi

Aku menjawab lagi aku adek angkatnya aku gak punya saudara di surabaya ini dan dia (bang)
Kriston yang aku jumpai ke surabaya ini jawabku,ya sudah ndak apa-apa kata personalia itu
sebenarnya kamu di panggil kesini bukan urusan itu kata personalia itu kepadaku, tau gak
kamu kenapa kamu di panggil katanya lagi aku jawab tidak tau.......

sementara personalia itu diam dan pikiranku mulai kacau ada apa sebenarnya denganku
Apa lagi masalah yang akan aku hadapi aku bingung dan bingung,begini mas kata personalia
itu, untuk sementara kami tidak bisa menerima kamu bekerja disini kata personalia itu,
dengan perasaan kecewa aku bertanya kepada personalia , apa salahku pak tanyaku,
dijawab oleh personalia itu kamu gak ada salah katanya..

terus kalau saya tidak salah kenapa saya di suruh berhenti pak tanyaku, dijawab lagi oleh
personalia saya sendiri juga tidak tau mas , saya juga menjalankan perintah jawabnya
Aku jadi penasaran aku bertanya lagi maksutnya perintah siapa pak tanyaku kepada
personalia itu, di jawabnya lagi , perintah Bos... katanya padaku,lalu aku bertanya lagi
tolong pak jelaskan sebenarnya ada apa tanyaku,

Belum di jawab pertanyaanku personalia itu balik bertanya kepadaku,mas tadi kamu ngelihat
ndak bos memperhatikan kamu setelah mencuci mobil, tanyanya kepadaku,aku menjawab
aku tidak tau bos itu yang mana kataku, lalu personalia itu memberitau ,waktu kamu di mobil
sebelum keluar tadi bos itu berdiri di samping itu loh melihat kamu katanya,

Ternyata anak muda yang berdiri dekat kantor yang memperhatikan mobil yang baru selesai
aku cuci itu adalah Bos (poemilik perusahaan itu) terus apa hubungannya aku dengan bos
apa ada yang salah aku lakukan kataku kembali bertanya aku betul-betul jadi penasaran
tiba-tiba aku di berhentikan tampa ada kesalahan kataku,

Lalu personalia itu bercerita apa adanya kepadaku sebenar kamu memang tidak ada maslah
bekerja disini cuma tadi waktu kamu lagi nyuici mobil ada yang mengenal kamu di dulu supir
Bus jawa indah sekaran bekerja disini , dia (supir) itu bercerita kepada bos katanya kamu
keponakan nya yang punya rumah makan sabar menanti yang di sukamandi, katanya

Jadi kesimpulannya bukan bos tidak mau menerima kamu bekerja disini tapi dengan alasan
bos gak enak sama paman kamu yang punya rumah makan itu karna bos kenal baik sama
paman kamu itulah alasannya.................................

Kalau itu di jadikan alasan izinkan saya untuk berbicara lansung sama bos kataku meminta kepada
personalia,dan ahirnya personalia itu pergi masuk ke ruangan direksi untuk memintak waktu
supaya aku bisa mendengar lansung dari bos ..

Personalia kembali ke ruangannya aku di suruhnya masuk menemui direksi, tampa membuang-
buang waktu aku lansung menuju keruangan Direksi , aku di antar oleh personalia,setelah
aku masuk personalia keluar tinggal kami berdua dalam ruangan itu,aku di sapa sama bos itu
apa kabar mas sapanya baik pak jawabku.

Ada apa kata direksi itu bertanya kepadaku,begini pak tadi saya di panggil personalia saya
Tidak boleh bekerja lagi disini katanya, saya tanya kenapa jawab personalia saya cuma
menjalankan tugas dari bos kata personalia, oleh karna itu saya menghadap bapak
kenapa saya pak apa salah saya kok gak boleh bekerja lagi ...

Direksi menjawab semua pertanyaanku dengan singkat dan padat , bukan disini gak mau
menerima kamu bekerja tapi saya tidak enak kalau paman kamu tau kamu bekerja di sini
sebagai kernet apa kata beliau nanti dan saya kenal baik dengan beliau terkecuali kalau
kamu mau minta surat dari beliau yang di tujukan ke perusahaan dan kami pasti menerima
kata si Bos.. cuma itu aja cukup jelaskan sambungnya,,, iya pak kataku..

Aku keluar dari ruangan itu dengan sangat kecewa.dan permintaan Bos agar aku bisa untuk
memintak dibuatkan surat pengantar dari pamanku itu tidak mungkin akan ku lakukan
sudah pasti tidak akan aku lakukan , karena disitula muara dendamku yang selama ini
aku sembunyikan lebih baik aku jadi jadi pengangguran dari pada aku meminta surat kepada
paman yang telah mengusir kedua orang tua dan saudara-saudaraku dari Sukamandi itu

Aku keluar dari kantor lansung naik ke mobil mengemas barang-barangku /pakaianku setelah
semuanya beres Aku mulai bingung gak tau lagi mau kemana tujuanku sementara sebagian
pakaianku aku titipkan di rumah mbak medy , mau tidak mau aku harus menunggu mbak
medy sampai jam 18:00 paling cepat karna mobil berangkat ke terminal jam 19:30 kalau
pun mbak medy datang sudah pasti tidak akan membawakan tas aku karna dia tau aku masih
akan sama-sama berangkat dengannya ,...................



NGANTUK NTAR DI SAMBUNG LAGI....................

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 12

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 26 Januari 2010 jam 14:52
Selesai Aku membayar semua yang kami makan bertiga bangkit dan berkata aku duluan
ke kantor,Si Supir itu pun menjawab monggo, katanya, dan aku berjalan duluan menuju
kantor yang beradadisebrang jalan dari tempat kami sarapan itu,

Lalu si supir dan pramugari menyusul juga menyebrang jalan menuju ke kantor,
sesampai di kantor sesuai pesan pramugari kepadaku semua sarung bantal selimut dan
Botol-botol minumanaku turunkan dari dalam mobil aku angkat dan kuserahkan
kepada orang gudang yang memang kebagiannya mengurus segala perbekalan yang diperlukan ,

Sambil menunggu muntir datang aku duduk di dalam bus sambil merokok, kemudian supir bus itu
datang menghampiriku, lalu si supir memberikan kepadaku secarik kertas yang sudah di tulis,
dan sambil berkata tolong nanti berikan kepada muntir laporan ini , lalu supir itu pamit mau pulang ke rumahnya untuk beristirahat karna nanti malam akan berangkat lagi ke yokyakarta,

Aku masih belim mengerti apa yang harus aku kerjakan dan kemana aku harus beristirahat karna
aku gak punya tempat tinggal , Aku belum ada tempat untuk menitipkan semua pakaianku,
dan sementara pakaianku yang bersih tinggal 4 pasang lagi yang bersih, dalam kondisi yang serba
tak jelas itu aku ditegur oleh seorang kernet mobil yang parkir disebalah mobil ku itu,

Si kernet mobil itu menyapaku dengan bahasa yang agak sedikit menyombongkan diri karna dia
merasa (kernet) senior diperusahaan itu, Mas kok montor mu belum di cuci sapanya padaku
Aku jawab nanti aja mas , mau nunggu muntir dulu jawabku, sambil aku berpikir apa iya aku yang
mau mencuci bus sebesar ini,

Sangking penasaran nya aku, lalu aku bertanya kepada teman sesama kernet , apa betul kita
(kernet) yang mencuci mobil ini tanyaku, lalu kawan itu menjawab dengan gaya nya yang
menyebelkan,lho siapa lagi yang mau nyuci kalau gak sampean jawabnya ketus, tak lama
berselang muntir datang dan naik ke mobilku dan muntir itupun bertanya kepadaku ada laporan
kerusakan ndak kata si muntir,lalu aku jawab ini ada catatannya dari supir sebelum pulang kataku,

Aku berikan catatan yang di titipkan supir tadi pagi kepada muntir, setelah muntir membaca
laporan itu lalu si muntir menyarankan aku supaya memberikan laporan itu nanti kepada kepala
mekanik, atasan nya,lalu si muntir bertanya lagi kepadaku.mbak medy (pramugari) mana, tanyanya
kepadaku, aku jawab beliau masih di dalam kantor.......

setelah semua muntir datang pagi itu lalu mereka muntir-muntir berbagi tugas mobil yang mana
yang mau dikerjakan sesuai ke ahlian mereka masing-masing,Ternyata kernet yang berbicara
dengan ku tadi adalah adik seorang muntir yang bekerja di perusahaan itu juga,

Tidak lama kemudian Mbak medy (Pramugari) keluar dari kantor dan lansung menghampiri aku
ke mobil , mbak medy merapikan semua barang-barang milik pribadinya lalu beliau bertanya
kepadaku mas nanti sampean jangan lupa kalau mau menaikkan paket lihat alamatnya biar nanti
gak repot nuruninnya maksutnya di atur yang lansung ke yokyakarta di tarok di bagian dalam
karna itu diturunkan paling terahir,aku jawab dengan singkat aja, Iya mbak.............

setelah selesai mbak medy memberitau kepadaku tentang pekerjaan yang harus aku lakukan
lalu mbak medy bertanya lagi kepadaku.sampean gak ada saudara di syrabaya ini tanyanya
kepadaku, aku jawab aku gak punya siapa-siapa di sini mbak jawabku,lalu dia bertanya lagi
terus pie nek sampean libur nanti mau pulang kemana , tanyanya lagi, aku jawab belum tau mbak,

Kayaknya mbak medy mulai berpikir tenteng aku sejak melihat sikapku tadi pagi yang membayarkan sarapan mereka itu,selanjutnya mbak medy mengingatkan ku hati-hati itu tas mu jangan di tinggal
tinggal katanya se olah-olah dia ikut memperdulikan aku pada waktu itu, dan ahirnya kami akrab
bercerita tentang bagai mana sampai aku datang ke surabaya yang tampa ada tujuan...
tapi aku selalu berusaha menutupi siapa diriku ini yang sebenarnya,

lama kami bercerita di dalam mobil sambil menunggu kepala teknik/ muntir , dan ahirnya mbak
medy berbaik hati menawarkan kepadaku, dari pada sampean repot-repot bawa tas sebesar
mending simpan aja tasnya dulu nengnggonku (Di rumahku) katanya.. bawa aja secukupnya
untuk salin aja, katanya , nanti kalau sudah libur saya temani mencari kontrakan katanya lagi.

Ahirnya aku mengikuti sarannya mbak medy, Aku ambil pakaianku dua pasang dari dalam tas ku
yang lainnya akan aku titipkan dulu di rumahnya mbak medy,setelah kami selesai bercerita mbak
medy pun pamit mau pulang istirahat dulu karna nanti malampun akan berangkat lagi ke yokyakarta
mbak medy pulang membawa tas ku kerumah kontrakannya yang tidak begitu jauh dari pool bus
tempat kami sama-sama bekerja,

Setelah mbak medy pulang Tinggal aku sendiri di dalam mobil , hatiku mulai sedikit agak lapang karna sudah ada tempat yang aman untuk menyimpan tas pakaianku,sebagai manusia yang normal aku
mulai berfikir tentang mbak medy yang baru mengenal aku beberapa hari tapi sudah mau berbaik hati kepadaku,apakah ini tanda tanda dua anak adam yang belain jenis mempunyai perasaan yang sama
Aku jadi ngelantur berfikir tentang mbak medy atau memang dia hanya sekedar kasihan melihatku,

Aku yang sedang terbuai dalam lamunan tiba-tiba aku di panggil oleh muntir, mas hari sudah siang
begini kok mobilmu belum di cuci kata si muntir kepadaku,ya sebentar lagi mas jawabku
jujur aja pada waktu itu kalau ada orang yang bisa ku bayar untu mencuci mobil itu pasti akanku
suruh orang mencucinya , aku belum siap rasanya mau mencuci mobil di depan orang banya rasa
malu yanggak mampu untukku bendung,

Dengan sangat terpaksa pada waktu itu aku berusaha menghilangkan semua rasa yang akan
menyusahkan batinku sendiri, aku bertanya kepada muntir mana selang air untuk mencuci mobil mas
tanyaku kepada muntir yang ada didekatku, lalu si muntir menjawab gak ada selang katanya
aku bertanya lagi terus kalau mau nyuci mobil air nya dari mana tanyaku, di jawab lagi sama muntir itu
di ambil pakai ember di belakang sana kata si muntir.........................

Bertambah beban batin ku, kalau tadinya aku sudah agak sedikit bersemangat untuk bekerja
walau cuma sebagai seorang kernet tapi aku sudah ada teman yaitu mbak medy..
giliran aku di bilang di suruh mengangkat air pakai ember untuk mencuci bus batinku betul-betul
berontak aku lihat besarnya mobil yang mau aku cuci aku lihat pula tempat mengambil air yang
lumayan jauh..............

Sesuatu pekerjaan yang sangat terpaksa rasanya buat aku pada saat itu.tapi mau tidak mau
terpaksa atau tidak pekerjaan itu harus aku lakukan, dari mulai memegang ember kosong sampai
mengangkat air ke mobil aku selalu menundukkan wajahku,rasa gengsi rasa malu rasa jadi bos
jalanan semuanya bermunculan dalam benakku,

Karna aku belum mengusai cuci men cuci memang terasa capek dan lama di bandingkan dengan
kernet lainnya tidak sampai dalam waktu satu jam mereka sudah pada selesai mencuci mobil
Aku sudah hampir dua jam belum juga selesai,



Pasti kalau msh Ada kesempatan nyambung lg...

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 11

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 26 Januari 2010 jam 10:37
Kurang lebih 15 menit supir lansir datang lagi ke mobil memberitaukan kepada ku,
Tolong buka Bakasi barang disini ada penumpang naik kata si supir lansir,

Sesuai dengan tugas seorang kernet bus Aku turun dari mobil sambil membawa kunci bagasi
Aku berdiri di samping mobil sambil menunggu barang-barang penumpang yang akan di masukan
ke dalam bagasi,Di luar dugaan aku pada waktu itu aku di panggil supir lansir ke kantor tempat
Penjualan tiket bus sampai aku di kantor agen bus itu Aku di suruh mengangkat barang-barang penumpang ke mobil dan menyuruh aku menyusun barang-barang itu dalam bagasi,

Walau aku menyadari aku adalah seorang kernet pada waktu itu, Namun batin ku belum bisa
Menerima kenyataan nya, Pada waktu aku di suruh mengangkat barang tersebut ke mobil dan menyusunnya kedalam begasi,Aku merasa dilecehkan aku merasa malu Aku masih merasa diriku
ini adalah seorang Preman,Rasanya gak mungkin itu harus aku lakukan, tapi aku berusaha untuk
menutupi sikap masa lampauku itu,walau Aku yang dalam kalanganku di jkt aku masih cukup disegani,

Aku bener-benar terpukul dengan pekerjaanku yang baru aku mulai dengan niat yang tulus batinku
Kadang meronta otakku mulai tak setabil karna yang ada dalam kehidupanku selama aku di jakarta
aku yang biasa memerintah orang dan menyuruh anak buah untuk mengangkat barang-barangku, kini kenyataan yang ku alami terbalik semuanya itu,

Aku jadi tukang angkat barang aku tukang susun barang bahkan aku harus bermanis-manis kepada
setiap penumpang,setelah beberapa orang penumpang naik dari terminal soping center mobil berang
kat menuju kantor perwakilan di jln malioboro,

Sesampainya mobil di kantor perwakilan aku turun dan lari kebelakang mobil seperti layaknya tukang
parkir yang akan memberi aba-aba kepada si supir lansir,setelah mobil berhenti dengan baik di jalurnya
supir lansir masuk ke kantor perwakilan dan aku melihat si supir lansir itu bercerita sama kepala perwakilan
supir bus itu dan pramugari bus,

Perasaanku merasa tidak enak seolah-olah mereka itu sedang menceritakan aku, pramugari berusaha
sekali-kali mencoba untuk mencuri pandangan keluar untuk memperhatikanku,
Selasai mereka bercerita pramugari keluar membawa tasnya dan lansung naik ke mobil setelah pramugari itu menyimpan tasnya dia kembali turun dan masuk kedalam kantor perwakilan bus tersebut

tidak lama setelah itu aku di panggil oleh supir lansir untuk masuk kedalam kantor perwakilan dan aku
diperkenalkan dengan pegawai yang ada di dalam kantor itu,dengan berat hati aku kurang senang
dengan cara-cara orang itu memang tujuannya baik memperkenalkan aku kepada semua staf yang
ada di dalam kantor itu tapi aku belum siap , aku belum bisa menerima sebutan kernet untuk diriku

Selesai perkenalan itu para penumpang yang akan berangkat ke surabaya pada malam itupun sudah
mulai datang , dan aku di suruh lagin buka bagasi mobil untuk memasukan barang-barang bawaan
penumpang selanjutnya,

Sambil menunggu barang yang mau dimasukan ke dalam bagasi aku tetap berdiri disamping bus itu
Aku memperhatikan setiap penumpang yang akan berangkat,tepat jam 20:00 semua penumpang
dipersilahkan naik kedalam bus.

Setelah semua penumpang naik dan pramugari menghitung jumlah penumpang maka pramugari
memberi isarat kepada supir bahwa semua penumpang telah hadir semua sesuai dengan catatan
surat jalan yang diterima dari agen bus tersebut.....

Bus mulai bergerak meninggalkan jln malioboro yokyakarta pada jam 20:30 sesuai jadwal pemberangkatan setiap bus malam jurusan Surabaya - yokyakarta ,
setelah itu aku masih punya tugas membuka (melobangi) tutup botol yang akan dibagikan sebagai
minuman ringan untuk setiap penumpang,

Setelah selesai tugas itu pramugari menawarkan kepada ku, apakah aku yang istirahat dulu sampai ke tempat peristirahatan makan di madiun atau aku yang menemani supir duduk sampai ke madiun
dan aku memilih aku yang istirahat dulu sampai ke madiun sambil memikirkan pekerjaan yang
belum semuanya aku pahami,

Tidak ku sia-sia kan kesempatan itu, karna sudah ada kesepakatan dengan pramugari ,giliran aku yang istirahat duluan , aku lansung mengambil selimut untuk menghangatkan badan aku tidur di bangku yang memang special untuk crew bus.....tampa aku sadari lagi mobil melintasi Kalasan Prambanan Klaten Delanggu dan Kartosuro, Aku tertidur pules sejenak, dan aku tersentak waktu bus berhenti membayar uang distribusi di terminal Surakarta,

Suasana yang sangat mendukung dan memang badanku juga terasa capek mulai dari pencucia mobil di kalasan sampai mobil berangkat aku tidak punya kesempatan untuk beristirahat yang cukup dan inilah saat yang tepat buat aku beristirahat dan aku menyambung tidurku lagi dengan waktu yang masih tersisa selama jarak tempuh antara surakarta dan madiun.

Sesampainya bus ter sebut di sebuah rumah makan di madiun semua penumpang di persilahkan turun
seperti biasanya tugasku menyapu mobil dan mengisi botol kopi untuk supir dan lalu aku makan menyusul pramugari yang sudah duluan makan bersama-sama dengan supur bus itu,

Selesai makan dalam waktu kurang lebih 30 menit beristirahat semua penumpang dipersilahkan naik kembali ke dalam bus karna bus akan melanjutkan perjalanannya menuju surabaya.

Sekarang giliran aku yang duduk di depan menemani supir dan mengajaknya ngobrol-ngobrol biar
Tidak ngantuk, Namun si Supir kurang respon terhadapku Atau karna bahasaku yang agak kental
dengan sumateranya atau memang supirnya yang lagi males ngomong tapi yang pasti tugasku cuma duduk dan memberi aba-aba kalau di perlukan .

Tidak terasa waktu berlalu atau karna aku yang sudah puas tidur rasanya sebentar aja waktu sudah hampir subuh,Bus kami sudah sampai di mojokerto, kurang labih satu jam setelah itu Bus masuk terminal joyo boyo, seperti biasa sebelum mobil berhenti aku sudah melompat turun untuk menjadi juru parkir.

Setelah mobil berhenti dengan sempurna para penumpangpun turun dan aku sibuk sendiri melayani
penumpang yang ungin mengambil barang bawaan nya yang berada dalam begasi, satu persatu
Aku menurunkan semua barang-barang yang ada dalam begasi bus tersebut...

Selesai tugasku dan aku naik ke dalam bus dan tinggal kami bertiga di dalam bus yaitu supir Pramugari dan Aku, setelah supir melepaskan ke penatannya sebentar bus berjalan lagi menuju kantor pusatnya di jalan kedung doro.

Sesampainya di kantor pusat supir dan pramugari turun dan aku masih ada tugas membongkar barang
titipan atau paket dari yokyakarta, selesai itu kami sama-sama ke warung kopi di pinggir jalan karna kantor belum di buka karna hari masih pagi.

Waktu kami minum kopi aku di ingatkan oleh pramugari cuci mobil yang bersih dan nanti tlg di bantuin muntir menyervis mobil kata pramugari kepadaku,dan jangan lupa semua sarung jok dan sarung bantal
kasihkan sama tukang cuci dan sebelum jan 14:00 mobil sudah rapih kata pramugari itu ............

setelah selesai dia (pramugari) berbisara aku dikasih Uang Trip atau gaji, sebesar Rp 600. (enam ratus rupiah) diluar dugaanku, aku di bayar dengan uang Rp 600 rasanya ingin aku menolak pemberiannya itu
namun aku juga mau membuat orang tersinggung tapi batin ku berkata , kalau uang sebanyak itu waktu aku di jkt sekali aku berbuat sekian kali lipat hasilnya yang ku dapatkan ..

Mgkn Pramugari itu melihat gayaku atau lakuku yang kurang senang menerima uang yang diberikannya padaku,tapi diapun tak ingin untuk menanyakannya padaku, setelah kami bertiga selesai sarapan lalu aku berdiri dan menanyakan ke orang yang punya warung berapa semuanya kataku, lalu si supir dan pramugari itu agak terperanjat melihat caraku itu,dan mungkin mereka merasa aneh melihatku..

Si Pramugari berceletup ndak usah mas kita bayar masing-masing aja katanya, lalu aku timpali lagi
kata-katanya tenang aja mbak kalau ini gak seberapa celotehku, semangkin bingung orang berdua itu melihatku,....




Capek ach ntar nyambung lg....

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 10

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 12 Januari 2010 jam 6:19
Selesai kami makan Pramugari Bus memberitahukan kepada semua penumpang agar segera kembali
kedalam Bus dan menduduki tempatnya masing-masing karna Bus akan segera akan di berangkatkan
menuju yokyakarta.......................

Setelah semua penumpang naik ke Bus aku juga ikut naik dengan membawa Dua dotol yang satu
berisi Kopi dan yang satunya lagi berisi teh manis.Bus mulai bergerak mau melanjutkan perjalanan
Pramugari menyuruh aku duduk ke belakang.....................

Ternyata memang seperti itu aturannya antara kernet dengan Pramugari gantian di depan untuk
menemanin supir supaya tidak ngantuk. Aku duduk di bengku tempel yang memang sudah di persiapkan
untuk krew bus dan bangkunya cukup nyaman untuk duduk selonjor di belakang.............

Kesempatan duduk itu tidak aku sia-sia kan karna aku sangat capek dan ngantuk Aku lansung..
mengambil pasilitas yang memang sudah di persiapkan . Bantal dan selimut......................

Karna terlalu capaknya aku sampai - sampai aku tidak tau lagi dengan suasana dalam bus itu
aku tertidur lelap sekali, kurang lebih emat jam aku tertidur , Pramugari membangunkan aku..
Kata Pramugari kita sudah di Prambanan siap-siap katanya,

Dengan aba-aba Pramugari itu aku merapikan selimut dan bantal yang kupai tadi di kembalikan
ketempatnya yang semula, namun aku belum paham apa maksutnya siap-siap, Bus memasuki kota
yokyakarta Supir Bus menghidupkan lampu penerang dalam Bus....

kembali Pramugari dengan tugasnya memberitaukan kepada seluruh penumpang agar bersiap
siap kita sudah sampai di yokyakarta,di ingatkan kepada penumpang agar barang-barang bawaan
nya jangan sampai ketinggalan, setelah Pramugari selesai memberi aba-aba tersebut Bus pelan-pelan
menyisiri jln MALIOBORO,

Setelah Bus berhenti di kantor perwakilan, Penumpang turun, lansung ke ruang tunggu di dalam kantor perwakilan dan Aku menurunka barang-barang bawaan penumpang dan menurunkan Paket-paket,yang lumayan banyak,

Tidak terlintas dalam ingatanku kalau menjadi kernet itu sekaligus jadi tukang bongkar muat barang
barang kiriman (paket) masalah pekerjaan nya Aku tidak merasa keberatan tapi sambil bekerja itu
Aku takut (malu ) kalau ada orang yang mengenal aku dan melihat aku bekerja jadi kernet...........

Sifat-sifat PREMAN dan gengsi masih bersarang dalam benakku, rasanya aku belum bisa mengakui
pekerjaanku saat itu adalah jadi kernet Bus, Setelah semua penumpang dan barang-barang
turun , Pramugari dan supir Bus ikut mengambil Tasnya masing-masing, si Pramugari memberitau
kepadaku,

Tunggu sebentar lagi supir lansir datang dan nanti lansung aja pergi nyuci mobil kata si paramugari
lalu si Pramugari masuk ke kantor perwakilan dengan supir yang dari surabaya, karna aku masih
merasa asing di kantor perwakilan itu aku berdiri di luar kantor dekat bus yang diparkir tepat di
depan kantor.......................

Sekitar jam 07:00 supir lansir datang lansung naik kedalam Bus.. dan meng hidupkan mesin mobil
Setelah itu supir itu turun masuk ke kantor entah apa yang di ambilnya setelah itu dia (Supir lansir) keluar lagi dengan sok akrabnya dia memanggilku , mas ayo kita pergi katanya, tampa ku tanya mau pergi
kemana aku naik aja ke atas Bus dan lansung Duduk,

Kami hanya berdua aja didalam Bus,si Supir itu bertanya kepadaku, kernet baru ya mas tanyanya,
Aku jawab iya,dulu kerja dimana tanya si supir itu lagi, aku jawab belum pernah bekerja di bus
selama ini kataku kepadanya, lansung supir itu mengangguk ngangguk, setelah itu aku pula yang
Bertanya, kita mau kemana mas tanyaku, dia jawab nyuci mobil ke prambanan jawabnya,

Sampai di Prambanan mobil di parkir di pinggir kali, si supir mengajak aku turun hayo mas kita
ngopi-ngopi dulu nanti aja nyucinya kata si supir itu,lalu aku bertanya jam berapa nanti kembali
ke kantor tanyaku, di jawab nanti jam setengah lima sore katanya,

Wach lumayan juga lama istirahat bisa nyambung tidur lagi nich celetuk dalam pikiranku........
lalu aku pergi ke warung yang menjual sarapan di pinggir kali itu, Aku ditawarin supir itu mau ngeteh apa kopi katanya padaku, aku jawab kopi aja

Tidak lama kami duduk sambil ngopi sudah ada enam bus malam yang parkir di pinggir kali itu,
ada Bus malam jurusan jakarta - yokyakarta ada juga bus malam jurusan Malang - yokyakarta,
Aku perhatikan supir-supir lansir itu akrab sekali dan begitu juga kernet Bus yang parkir itu saling
mengenal satu sama lainnya, Terkecuali aku yang merasa asing disitu.

Di antara kernet yang ada disitu menanyakan mana kernet maju lancar kata para kernet itu bertanya sama bapak yang di warung tempat kami sarapan itu, si bapak itu menunjuk kepadaku sambil berkata
iniloh orangnya, kata bapak itu kepada kernet-kernet yang juga lagi pada sarapan di situ, ada di Antara kernet itu nyeletup pertanyaannya sama seperti supir lansir tadi pagi, kernet baru ya, tanyanya,

Aku menjawab iya, tapi batinku menolak,untuk mengatakan aku ini kernet terus terang sifat-sifat
egoisku belum bisa menerima kenyataan bahwa aku itu kernet, dan aku masih menganggap kernet itu.
bukan level aku, tapi kenyataannya memang aku kernet, namun aku berusaha tidak mau terlalu dekat bergauldengan kernet-kernet yang ada disitu,

Jujur aja pada waktu itu, jangankan dengan kernet dengan supir-supir yang ada disitu termasuk dengan supir Bus aku itu, kalau soal penampilan ataupun pakaian, rasanya jauh lebih bagus dan rapih pakainku
Maklumlah selama aku hidup di jkt soal Duit dan pakaian aku tidak kekurangan tapi soal moral . aku manusia yang sempat amburadul................

Setelah selesai sarapan aku Tidur di pendopo dipinggir kali itu yang memang tempat itu di sediakan
untuk supir dan kernet kalau mau istirahat, Jam 15:00 aku di bangunkan supir lansir katanya mas hayo mandi dulu biar siap-siap ,nanti jam empat lewat sedikit kita ke terminal katanya,

Aku bangun lansung ke warung lagi minta segelas kopi sambil mikir-mikir sampai kapan nich aku
bisa menahan diri dan bisa menerima kenyataan yang ku hadapi sekarang ini......................
Selesai ngopi Aku naik ke Bus mengambil tas pakaianku, lansung Aku ke kali dan mandi didalam kali itu,

Selesai mandi aku ganti celana dan baju, waktu itu rasa-rasanya memang gak pantas Aku seorang
kernet memakai celana kodorai levi,s warnah merah Dunhil baju kaos corocodel warna hitam garis-garis merah sepatu adidas warnah putih lis merah... habis itu aku kembali ke Bus,

Batinku merasa di warung itu yang namanya supir dan kernet seperti menceritakan aku atau mereka-
mereka itu bertanya tanya,tentang aku, tapi aku berusaha tenang dan selalu menyapa mereka...... jam empat supir lansir menghidupkan mesin mobil siap untuk berangkat menuju terminal....................

Di dalam bus kami berdua lagi dengan supir lansir, tapi suasana agak berbeda dengan yang
tadi pagi, si supir itu agak kelihatan sedikit angkuh gayanya.bahkan agak cenderung meremehkan aku seorang kernet,tapi waktu mau keterminal supir itu Berubah jadi ramah.
Waktu itu terminal yokyakarta masih di SOPING CENTER,sampai diterminal Bus parkir si supir pergi ke agen-agen menanyakan penumpang, sementara aku

BESOK DISAMBUNG LAGI.....................
menunggu di mobil,


Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI part 9

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 10 Januari 2010 jam 19:18
Sambil minum-minum dan bernyanyi aku sempat berkenalan dengan salah se orang pengurus/Agen
Bus malam yang kebetulan beliau berasal dari tanah BATAK ..kami Asik bercerita sementara.. yang
Lainnya sibuk dengan minumannya...

HAl hasil Ujung dari rangkaian ceritaku , Aku Urungkan niatku untuk melamar kerja di Rumah makan
padang.... Aku dijanjikan oleh kawan yang baru kukenal di terminal itu beliau akan memasukan aku bekerja di sebuah perusahaan bus malam di surabaya.Yaitu Bus malam MAJU LANCAR...........

Malam itu kami selesai minum sekitar jam 02:00 wib dan lansung bubar,
Aku berjanji besok siang sama kawan yang baru ku kenal itu Namanya KRISTON SIMBIRING,
Sesuai dengan janji yang sudah kami sepakati ke esokan harinya kami bertemu di kantor Bus
Malam MAJU LANCAR yang be alamat di Jalan Kedung Doro....................

Setelah kami bertemu Di kantor tersebut bercerita sebentar lalu kawan itu masuk kedalam
Ruangan personalia... Entah apalah yang mereka ceritakan di dalam dengan waktu yang sangat
Singkat kawan itu keluar dari ruangan personalia dan lasung menemui kepala muntir didalam Pool Bus
Itu juga,selesai dari situ aku di ajak kawan itu minum kopi kekantin disebelah kantor Pool Bus itu

Sampai di kantin kami bercerita panjang lebar tentang cara-cara bergaul di surabaya dan kalau di
panggil nanti sore kata kawan itu bilang aja kamu saudara saya kata Kawan itu..... selesai kami minum
kawan itupun pamit pulang dan aku disuruh menunggu di Pool tersebut.....................

Sesuai instruksi kawan itu Aku kembali duduk-duduk kedalam pool ,tak lama kemudian aku Disamperin
oleh orang yang tidak ku kenal Beliau menanyakan kepadaku kapan sampai dari medan tanyanya
aku agak bingung menjawab , karna aku bukan dari Medan........................

Secepat nya aku mencari alasan karna yang aku tidak merasa dari Medan . Tapi mungkin itu yang di maksutkan oleh kawan itu tadikalau ada orang menanyakan kamu bilang kamu saudara saya ,

Yang pasti kawan tadi orang Medan kalau aku saudaranya ber arti aku di anggap orang itu, Aku
Baru datang dari Medan......... lalu aku jawab dari medan nya aku sudah lama tapi aku sempat
tinggal di jakarta dulu jawabku

Lalu si orang itu Bercerita Tentang KRISTON SIMBIRING yang mengantarkan aku ke Pool itu... Kata orang itu Siapa orang di kantor ini yang berani menolak bawaan bang KRISTON kata orang itu.. Dengan sedikit penasaran aku bertanya dulu kepada orang yang bercerita denganku itu.... Aku bertanya
Mas sebagai apa di sini tanyaku, beliau menjawab saya kepala pool di sini kata orang itu..

Lalu aku bertanya lagi kepada kepala pool itu. Kalau Bang KRISTON sebagai apa disini Tanyaku
Orang itu menjawab..Dulu dia bekerja disini kata orang itu tapi sekarang jarang - jarang di masuk
Pokoknya kalau Bang KRISTON mau kerja atau ndak sama aja dia orang dekat dengan BOS kata
Kata orang itu,

Aku tanyakan latar belakang nya KRISTON itu kepada kepala Pool, Jawabannya singkat padat
Bang KRISTON anak kesayangan atau anak mas BOS dia (KRISTON) tidak banya Cerita dan di
Segani oleh preman-preman di sini jawab kepala Pool itu..................

Semangkin membuat aku penasaran Sosok Seorang KRISTON yang ku kenal didalam terminal
Ternyata beliau adalah mantan Preman klas kakap yang sudah tobat... dari situ aku sudah mulai menimbah ilmu Orang-orang yang sudah malang melintang di Dunia Preman...............

Masih asik - asik kami bercerita kepala pool mamit mau ngatur jadwal pemberangkatan Bus berikut
mengatur pengemudi dan kernet bus yang akan berangkat sesuai dengan tujuan nya ..............
setelah selesai membuat jadwal kepala pool itu memanggilku dan mengatakan kepadaku.. nanti malam mas busnya berangkat jam 19:15 ke terminal jurusan YOKYAKARTA..........................

Ternyata aku di terima jadi kernet Bus malam MAJU LANCAR Jurusan SURABAYA - YOKYAKARTA
Sedikit aku merasa agak tenang walau aku tidak punya pengalaman dengan pekerjaan itu
Aku di panggil kedalam ruangan kepala pool aku di kasih pengarahan dan tata cara melayani penumpang

Setelah selesai dari ruangan kepala Pool aku mandi di Pool itu sambil bersiap-siap untuk berangkat keterminal sekitar satu jam lagi, karna aku tidak punya pengalaman sama sekali aku banyak bertanya-
tanya kepada orang-orang yang bekerja sebagai klernet di perusahaan itu..........
Karena aku di anggab orang baru setiap yang aku tanyakan sama kernet-kernet tersebut aku
mendapatkan jawaban yang kurang mengenakan perasaan jawabannya ... tapi aku berusaha
Untuk tenang dan menutupi watakku yang sesungguhnya,.....................

Jam 19:00 aku di suruh bersiap-siap oleh kepala pool . aku di suruh ke gudang mengambil minuman
Sebanyak tiga krat..Aku sedikit agak kaget juga waktu disuruh mengangkat minumam untuk di
bagi-bag-kan kepada penumpang nanti di jalan.................

setelah selesai urusan di pool kami (bus) berangkat ke terminal Wono kromo, Aku berdiri di pintu
deman layaknya seorang kernet , ddalam hati aku setengah malu dengan kenyataan itu.... tapi
karna Niatku ingin merubah segalanya aku berusaha melupakan kisah-kisah aku di jakarta dulu..

Sampai bus di Terminal aku turun dan lari kebelakang bus untuk memberi aba-aba mobil mundur
setelah mobil parkir aku naik ke mobil dan duduk di bangku belakang menunggu jam pemberangkatan
Berselang 10 menit naik seorang perempuan ke atas mobil yang sydah sangat familiar dengan Supir
Bus tersebut.. Lalu si perempuan itu menghampiriku ke belakang dan bertanya kepadaku........
kamu ya kernet mobil ini tanyanya, aku jawab iya mbak.. lalu si mbak itu mengenalkan dirinya.. Nama saya medi pramugari Bus ini , kita satu tim saling mengingatkan kata pramugari itu...............

Hatiku mulai kacau dan Malu .. dengan pekerjaanku itu karna yang sama bekerja denganku adalah
seorang wanita yang parasnya boleh di bilang lumayan cantik ... untuk menjadi seorang pramugari
Bus Malam.... tapi mau tidak mau aku harus menjalankan tugasku sebagai kernet....

Jam 21:00 penumpang sudah mulai naik ke dalam Bus dan pramugari sudah sibuk dengan mengatur
tempat duduk penumpang sesuai dengan No tiket masing-masing Setelah semuanya selesai Jam 21:30 Bus berangkat meninggalkan terminal Wono kromo...............

Kurang lebih 5 menit Bus tersebut meninggalkan terminal Pramugari memberi aba-aba kepadaku supaya Aku mempersiapkan Kue dan minuman yang akan dibagikan kepada setiap penumpang
Aku merasa sedikit grogi akan berhadapan dengan penumpang untuk mebagi-bagi kan minuman dan
kue tersebut,ternyarta setelah selesai aku persiapkan yang membagi-bagi kan nya adalah pramugari

setelah selesai membagikan kue dan minuman supir mematikan lampu aku mulai bertugas di depan
berdiri di pintu sebelah kiri sambil memberi komando kepada supir kalau mau mendahului atau mau masuk ke kiri setelah mendahului... dua jam pertama aku merasa canggung dengan keadaan ku yang
betul-betul menguji nyaliku rasanya pada saat itu...................................

Perjananan surabaya Madiun cukup jauh aku rasakan karna selama dalam perjalanan aku dalam posisi yang berdiri selama empat jam lamanya. sesampainya Bus tersebut di sebuah Restoran untuk beristirahat makan , semua penumpang di persilahkan turun.. dan setelah semua penumpang
turun aku di ingatkan pramugari di suruh menyapu / membersihkan dan mengumpulkan botol yang
kosong ..

Waktu aku mulai membersihkan sampah dalam Bus sambil mengumpulkan botol dan menyapu..
Rasa malu dan sedih menumpuk dalam dadaku.. mau menghindar dari kerjaan itu rasanya sudah tidak mungki. Selesai aku membersihkan Mobil aku mengambil Dua botol kosong di samping tempat duduk supir
untuk di isi kopi dan air putih... setelah itu baru aku ikut bergabung makan sama supir dan pramugari.
Bus...

Sambil makan kami bercerita-cerita ringan tentang Diriku terutama si supir dan pramugari ingin tau
Asal usulku kok bisa bekerja jadi kernet Bus di Surabaya..........



NYAMBUNG LG NANTI.................

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 8

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 10 Januari 2010 jam 11:47
Kurang lebih jam 1:00 Wib.. Aku kembali ke Terminal dengan sedikit agak poesing.....
suana sampai aku di termina tampak sepi , Aku mencari kursi yang bisa aku mafaatkan untuk
tidur sejenak

sekitar jam 05:00 Wib Bus antar kota sudah mulai berdatangan memadati terminal aku terbangun
oleh kebisinganSuara orang-orang yang lalu lalang,karena kepalaku masih terasa sedikit posing
tampa aku pedulikan para penumpang yang mau duduk ,aku tetap aja tidur di atas bangku
ruang tunggu tersebut..............................................................

Lumayan masih dapat menyambung tidur sebentar tiba-tiba aku dibangunin
oleh seorang petugas Terminal pada saat itu dengan semena - mena meembangunkanku
yang namanya petugas di jaman orde baru tidak heran kalau membentak dan main tangan
itu sudah menjadi hal yang biasa buat seprang aknum petugas yang pasti arogan.......

Saambil menggerutu aku bangkit dari tidurku dan lansung aku berjalan ke kamar mandi umum
yang berada di dalam terminal, selesai aku dari kamar mandi aku lansung ke luar dari terminal mau mencari sarapan /ngopi................

Selesai aku sarapan aku kembali masuk kedalam terminal ... aku masih bingung karna sudah
dua hari aku di surabaya aku belum bisa ganti pakaian karna pagi itu ibu yang punya warung tempat aku menitipkan tasku belum juga buka..........

Sambil duduk - duduk di dalam terminal aku berpikir sudah saatnya aku mengambil satu keputusan
menentukan pilihan hidup , mau lanjut jadi PREMAN atau mau bekerja baik-baik,Setelah aku pikir
dan aku pertimbangkan Ahirnya aku memilih jalan aku harus bekerja yang penting halal..........

Tidak lama setelah keputusanku bulat untuk mencari pekerjaan, Aku ketemu lagi dengan petugas
terminal yang membangunkan aku tadi pagi, tiba-tiba petugas itu bertanya kepadaku,
Dia menanyakan tujuanku kemana dan dari mana.....................

Aku menjawab dengan aku dari jakarta mau mencari pekerjaan tapi ...............
lalu petugas itu balik bertanya pekerjaan apa.. Aku jawab kalau bisa mau kerja di Rumah makan
padang cuma itu pengalaman kerja yang bisa di andalkan ................

Ahirnya petugas itu banyak bertanya tentang kedatangan ku ke surabaya menanyakan siapa teman
aku yang ada di surabaya... dan banyak pertanyaan - pertanyaan yang di lontarkan nya.....
dan ahirnya petugas itu menjadi baik dengan ku ...........

Siang itu aku kembali melihat warung tempat aku menitipkan tasku, ternyata warung ibu itu sudah buka
aku lansung ke warung itu sambil pesan makan siang dan berencana mau mengambil tas yang aku titipkan
Sambil aku makan si Ibu itu bertanya,, sampean tidur dimana selama dua hari ini, tanya si Ibu
Aku jawab di terminal Bu...

karna aku banyak cerita tentang tujuanku ke surabaya itu si Ibu mungkin merasa sedikit kasihan melihatku dan ahinya si Ibu itupun menawarkan kepadaku kalau tidak ada tempat tinggal sementara
nginap di rumah ibu aja , kata si ibu itu, dengan senang hati aku menjawab terimakasih Bu..

Aku mulai senang dan tenang karna aku sudah dapat tumpangan sementara di Rumah si ibu penjuat nasi di pinggir terminal itu,sambil menunggu hari malam aku kembali duduk-duduk ke dalam terminal ,karna rencana nanti malam aku sama dengan si Ibu itu pulang ke rumahnya..........

Nasib baik belum berpihak kepadaku pada malam itu Rencana mau dapat tumpangan tempat tinggal
Tiba-tiba ada Razia KTP di dalam terminal... di antara sekian puluh orang yang terjaring termasuk
salah satunya aku ada di situ....................................

Aku di angkut ke Pos yang ada di dalam terminal.. sementara aku di intrograsi oleh petugas yang menjaring aku tadi kebetulan lewat anak si Ibu yang punya warung yang rencana mau mengasih
Aku numpang di rumahnya, Lalu anak si Ibu itu bertanya kenapa mas tanyanya, aku jawab Razia KTP
jawabku, Lalu katanya lagi bertanya, Aku jawab aku gak punya KTP....oooo Gitu toh.. Katanya

Setelah anak Ibu itu pergi Aku kembali di tanya petugas .. Kok kenal sama orang itu tanya petugs
kepadaku aku jawab Aku nitip tas pakaianku di warung ibunya... jawabku. dengan jawabanku yang
tidak berbelit-belit ahirnya aku di bebaskan...

setelah keluar dari pos keamanan itu aku lansung k warung si Ibu tempat aku mau menumpang itu
Setibanya aku di Warung itu si Ibu lansung bertanya.. kenapa tadi di kantor pos polisi terminal.
aku jawab seperti jawabanku kepada anak si Ibu itu, ( tidak punya KTP)

Dengan berat hati si Ibu itu berkata kepadaku.. kalau begitu yo repotno nanti kan kita juga harus
lapor ke rt setempat .. tapi kalau gak punya KTP yo ndak bisa , maaf lhooo.......... kata si Ibu

Aku menjawab dengan suara datar , gak apa-apa Bu ..... biar saya di terminal saja jawabku..
saya mau ngambil Tas saya mungkin besok pagi saya mau ke tunjungan lima .kataku kepada si Ibu..........

Lalu si Ibu itu bertanya kepadaku ngopo neng tunjungan.. Aku jawab mau ngelamar kerja di Rumah Makan padang kataku. jawab si Ibu ya sudah mudah-mudahan di terima.. kata beliau...
setelah selesai aku dengan si Ibu itu bercerita aku kembali ke terminal.........

Sampai aku di dalam terminal suasana terminal sudah mulai agak sepi yang tampa riuh adalah kelompok kecil yang sedang minum - minum dan main gitar di pojoan terminal itu,
Aku ingin bergabung tapi badanku terasa lengket karna sudah tiga hari tidak ganti pakaian

Mumpung hari belum terlalu larut aku pergi mandi dulu.... dan sekalian ganti pakaian..
setelah selesai aku bergabung dengan orang-orang yang bermain gitar dan minum-minum itu
sekalipun aku tidak saling mengenal tapi aku berusaha untuk mencari teman.................

Waktu aku sudah berkumpul dengan para Gali-gali di terminal itu aku ikut menyemarakan suasana dengan ikut bernyanyi - nyanyi...


BERSAMBUNG............

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 7,

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 06 Januari 2010 jam 4:31
Terlalu Singkat rasanya waktu pada malam itu.. belum sampai 3 jam merebahkan badan di atas
Bangku Ruang tunggu kedatangan bus dari luar kota... Suara hiruk pukuk sudah membuat
Aku terjaga dari tidurku............

Ternyata Bus dari Yokyakarta dan Semarang sudah mulai berdatangan satu per satu...
Penumpang yang akan melanjutkan perjalan atau yang menunggu jemputan sudah mulai
RAmei di ruang tunggu...........

Aku yang memang belum merasa puas tidur ku coba lagi memejamkan mata walaupun dengan
posisi duduk,karena aku memang merasa capek dan ngantuk ahirnya bisa juga tertidur dalam
suasana yang tak ubahnya seperti pasar pagi..........................

Sekitar jam 6:30 Aku terbangun dan lansung pergi ke kamar mandi umum untuk mencuci muka
Selasai dari kamar mandi , Aku pergi ke warung di pinggir terminal mencari sarapan pagi, warung
Tempat aku menitipkan tas ternyata belum buka,

Sekitar kurang lebih satu jam aku menunggu Warung tempat aku menitipkan tas pakaiann ku
belum juga di buka, dan aku masuk lagi ke terminal dengan pakaian yang sudah mulai berubah warna
karna aku belum ganti baju sejak berangkat dari jakarta

Siang harinya Aku datang lagi ke warung tempat aku menitipkan tas aku, ternyata warung
itupun belum di buka , Sementara aku sudah mulai risih dengan baju dan celanaku sudah
Dekil of the kumal Alias jorok..............................

Aku coba bertanya kepada warung sebelah kenapa warung sebelah ini tidak buka tanyaku
Orang warung sebelah menjawab, oh,,,ya,,, anu,, saudara Ibu itu meninggal katanya.........
Aku Sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi paling tidak dalam fikiranku selama tiga hari ke depan
belum tentu warung itu di buka ....................

Hari sudah mulai beranjak sore baju di badan tidak lagi bisa bersahabat ,kaos warna orange yang
Ku pakai sudah menampakkan tanda-tanda coklat , maklumlah Zaman itu surabaya yang di kenal
dengan panas dan debu-debunya yang berterbangan,,

Dengan sangat terpaksa aku bertahan dengan pakaian yang ada di badan selama 3 hari kedepan
Aku harus pandai-pandai lah menjaga agar tidak nampak sekali gembelnya...
Sekitar jam 16 :30 Aku berjalan kaki menelusuri jalan dari terminal bus menuju ke timur

Aku melewati kebun binatang dan terus berjalan kaki tampa arah tujuan... satu jam aku berjalan kaki,, Aku mampir di sebuah kios rokok sambil menghilangkan penatku .. iseng - iseng aku bertanya kepada bapak-bapak si penjual rokok...

jualannya sampai jam berapa pak ,tanyaku sama bapak itu , lalu si bapak menjawab ndak pernah
Tutup Mas, sebentar lagi Ibu ( istri) ku yang jagain kata si bapak itu, nanti aku tugas markir disana
tukas bapak itu.

Iseng-iseng setengah penasaran aku nanya lagi ke bapak itu, maksutnya mau markir di mana
malam-malam ini pak, tanyaku lansung si bapak berbalik bertanya kepadaku, sampean orang baru
toh disini mas kata bapak itu bertanya kepadaku, dan aku jawab iya..........

Bapak itu balik bertanya.. Ada janji toh.. katanya lagi.. aku jawab tidak ada, pak jawab ku
Lalu bapak itu nyeletup lagi apa nanti mau main kesana juga tanyanya lagi padaku.......
Aku balik bertanya lagi sana mana pak ,tanya ku beliau jawab tempat aku markir katanya.
penasaran aku tanya lagi memangnya tempat markir di situ ada acara apa pak tanyaku,,
Sambil tertawa si bapak itu menjawab ,siap yang ndak tau sarken di surabaya ini mas ...
kata si bapak itu lagi..............

Karna memang aku tidak mengerti lingkungan di surabaya itu semangkin membuat aku penasaran
jawaban bapak itu,Aku pertegas lagi pertanyaanku ,Apa itu sarkem pak ,tanyaku di jawab beliau
Pasar kembang lokalisasi .....................................................................................
Aku bengong melihat cara bapak itu yang semula aku lihat beliau agak pendiam ,, kok Ahirnya
dia yang lebih ber api-api bicaranya...........

Beliau bercerita tentang sipak terjangnya sampai bisa merebut lahan parkir di lokalisasi itu..
Sampai-sampai aku tertarik dengan gaya beliau yang agak kental bahasa madura nya.....itu..
si Bapak itu menanyakan tentang pekerjaanku, dan aku jawab aku baru sampai pagi kemaren
dari jakarta ,tapi aku gak punya saudara atau teman yang di surabaya ini ,

Lali bapak itu menanyakan lagi , dimana aku nginab kemaren malam, aku jawab di terminal wonokromo,
tidak lama kemudian si bapak itu menawarkan kepadaku ,mau ikut lihat-lihat ndak katanya.. dari pada aku bengong sendiri aku dengan sepontan menjawab boleh juga pak....

Lalu aku pergi dengan bapak dengan menaiki beca ke Sarkem itu....
Sampai dilokasi si bapak itu sudah sibuk dengan tugasnya karna memang sistim aplusan ,
sementara bapak itu timbang terima jaga aku duduk di dekat teras lokasi itu.. suar dentuman
musik Dangdut menggema dimana-mana... tak lama si bapak itu mengajakku jalan sambil menunjuk
nunjuk tempat dan penghuninya....

Aku mengamati se olah olah bapak itu memamerkan kepadaku , dia adalah orang yang lumayan di
Segani dikalangan Preman dilokalisasi itu... namun aku sebaliknya berfikir sampai kapan bapak tua ini akan hidup di lokasi yang seperti ini ( ucapku dalam hati)

Aku jauh - jauh dari jakarta justru ingin menghindar dari tingkah laku yang seperti ini tapi
kok sekarang dapat teman yang pertama kali justru mengajakku ke tempat seperti ini.....
Tapi aku berusaha tidak menunjukan rasa tidak sukaku karna aku butuh tempat untuk sementara..

Semalaman aku di ajak bapak itu keliling dari satu tempat ke tempat lain dan aku merasa sedikit
merasa pusing setiap mampir kesatu tempat dikasih minum..........




BERSAMBUNG LAGI.........................

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI part 6

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 02 Januari 2010 jam 7:22
Loohh.... ikuloh arekne ... ( itu loh orangnya) Itu bahasa ibu yang punya warung jualan nasi..
tempat aku menitipkan tasku, Ternyata warung itu sudah mau tutup,

Ibu si pemilik warung mengatakan mas warungne mau tutup... ini loo tas nya kata si Ibu .....
aku bingung mau nenteng - nenteng tas kemana malam begini yang tidak ada tujuan, dalam pikiranku .
karna aku gak punya tempat lain untuk menitipkan tas.. lebih baik aku titip aja dulu di warung si Ibu ini..

Kembali aku titipkan tasku di warung itu yang ku ambil dari tasku hanya anduk kecil .....
Aku berencana kalau WC umum di terminal sudah sepi aku mau mandi dulu, badanku sudah
gak nyaman maklumlah kota SURABAYA yang panas dan berdebu.

Sekitar jam 21:00 Bus malam jurusan Denpasar, Banyu Wangi , Jogja , Semarang, sudah mulai
bersiap-siap di berangkatkan menuju kota tujuan yang sudah sesual dengan jalurnya masing-masing,
Aku memperhatikan satu per satu tingkah orang-orang yang ada dilingkungan terminal itu.

Setelah beberapa saat aku lihat Bus malam itu sdh mulai beranjak pergi meninggalkan terminal
Hal yang serupa biasa dilakukan oleh setiap pengurus/agen bus disetiap terminal entah itu
di jakarta atau di surabaya....

Setelah Bus berangkat para agen / pengurus itu mengumpulkan Dana ( patungan ) untuk membeli
beberapa botol miras...... Aku selalu memperhatikan dengan jarak yang tidak begitu jauh dariku
tidak lama kemudian datang lah si pembeli miras tadi dengan membawa 5 botol miras yang ber
merk DRUM wisky,

Dengan pongahnya para pereman terminal waktu itu membuka botol dan minum sambil bermain gitar
malam semangkit larut minuman pun sudah bertambah banyak dalam suasana seperti itu ada lagi yang baru muncul 2 orang ditenga-tengah orang itu dan lansung ikut menenggak minuman tersebut....

Aku yang tadinya jadi penonton terbawa asik dengan tingkah mereka karna hal yang seperti itu sudah biasa aku lakukan bahkan hampir tiap malam kulakukan waktuku di jakarta, diantara mereka yang minum sambil berceracau tertawa dan ada yang bernyanyi.......

Sampai - sampai aku lupa mau mandi gara gara melihat ke asikan orang itu namun aku tetap berusaha
supaya tidak ikut terkontaminasi dengan keadaan yang ada di sekelilingku... Aku berdiri mau pergi ke WC
Umum yang rencana tadinya aku mau mandi dulu ,karna hari suda hampir jam 23:00

Tidak lama berselang datang lagi satu orang dari teman mereka dan ahirnya aku melihat semua orang yang ada berjumlah 8 orang kedatangan orang yang ter ahir tadi seperti yang memang sudah di tunggu-tinggu oleh teman-temannya yang lainnya...........

Baru saja orang yang ter ahir datang lansung dui suguhkan segelas miras...tampa ada basa basi
setelah orang itu menenggak minuman lansung temannya yang lain menyodorkan gitar kepada orang yangterahir datang itu....

dalam suasana yang akrap dan mungkin juga setengah mabok mereka-mereka itu bergitar dan
bernyanyi, beberapa lagu setelah itu aku , ada permintaan dari teman mereka itu menyanyikan sebuah lagu yang sepertinya lagu kebangsaan mereka mereka itu,

setelah selesai dengan lagu yang satu tadi maka lagu permintaan mulai disesuaikan nada , Ternyata
Lagu permintaan nya berbahasa batak dengan judul Andung andung anak sianpudan karya cipta Nahum situmorang ,........ Ahirnya aku urungkan niatku Untuk mandi aku mau mendengarkan lagu itu dulu..

4 lagu daerah berturut turut dinyanyikan oleh orang itu dengan dielek batak yang kental.....
Aku merasa sudah punya teman di surabaya walaupun kami belum saling mengenal tapi
Aku yakin bahwa aku tidak akan terlantar di kota surabaya ini, lalu aku pergi mandi.............

Habis aku selesai mandi aku kembali lagi ketempat ruang tunggu di tempat orang-orang yang minum bergitar dan bernyanyi tadi. setelah aku sampai di tempat itu yang kutemui adalah orang yang sudah
mabok atau mungkin setengah mabok.. orang yang bergitar dan menyanyi lagu batak tadi tidak ada lagi aku lihat..........................

badan sudah terasa segar matapun mulai melambai tidak ku sia-siakan waktu itu aku lansung tidur di bangku panjang ruang tunggu kedatangan bus dari luar kota..
Sementara jarum jam di terminal itu telah menunjukan jam 02:10 wib.....

SABAR NANTI DISAMBUNG lagi..........................

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 5

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 01 Januari 2010 jam 22:15
Betul juga bak Pepatah orang-orang tua dulu , Fitna itu lebih kejam dari pembunuhan................
Bus yang melanjutkan perjalanan melintasi Ciasem,Batang,Pamanukan , Pusaka Ratu, Indra Mayu..
Pali Manan,

Pikiran aku galau ingatanku hanya MEMBENCI...........
Susah aku memilah antara akal dan perasaanku pada waktu itu, karna kebencian yang kian mendalam,
dalam benakku yang ada hanya amarah.. kadang fikiranku timbul untuk mengulangi lagi pekerjaan ..
yang dulu aku lakukan................................................

Dalam kondisi akal yang berkecamuk mengingat kejadian dimasa lalu, Aku cuba untuk memejamkan mata sejenak karna aku sudah merasa betul-betul lelah berpikir dan duduk didalam bus....

Terlalu cepat rasanya Waktu berlalu atau bus yang ku tumpangi yang terlalu kencang...........
tidak lagi aku sempat melihat derah Jati Barang , Palimanan tau-tau mobil tersebut Sudah berhenti di Terminal Gunung jati Cirebon,

Sementara kondektur sedang ada pemeriksaan dari perwakilan bus tersabut Aku minta izin sebentar
mau ke Kamar mandi, setelah aku mau kembali naik ke atas mobil Aku ketemu dengan seorang temanku
yang memang tinggal di Cirebon ..

Pada saat itu teman yang ku temui di Cirebon itu adalah Seorang PREMAN yang cukup dikenal dilingkungan itu, Konon sekarang ini beliau aku dengar sudah menjadi orang yang sangat sukses (Konglomerat properti)

Waktu itu temanku menanyakan kepadaku , dengan dialek batak yang kental..
Tanya jawab Dia (D) temanku dan Aaku (A)

D Mau kemanakau kawan

A Rencanaku mau ke SURABAYA.....................

D Baaah ada apa rupanya di SURABAYA..........

A Aku coba cari kehidupan aja disana..........

D Yang susah kalilah rupanya kau hidup di jakarta.............

A Aku mau mencoba mencari yang baik..................

D Yang tak baek saza susah kali didapat alagi yang baek...

Sedang asik-asik cerita kondektur bus mempersilahkan aku naik lagi ke atas bus,waktu aku sudah
didalam bus masih sempat-sempatnya kawanku. berbicara kalau kira-kira gak ada kejelasan kau di SURABAYA di cini sazalah KIta gabung (Cirebon).........

Tidak lama mobil berjalan aku kembali memejamkan mataku sambil ber fikir-fikir.............
tentang rencana ke SURABAYA yang tidak jelas atau hidup di cirebon jadi orang yang
lebih tidak jelas lagi ahirnya... dan ahirnya aku ketiduran juga.........

Sekitar jam 02:00 bus yang aku tumpangi berhenti di daerah DEMAK mengisi bahan bakar ,
aku pun turun sejenak pergi buang air kecil.....
Setelah itu bus melanjutkan perjalanannya kembali,

Bus melintasi Kota Kudus , Pati , Juono, Jepara, Rembang sampai ke Tuban...................
Aku tidak bisa lagi tidur selama kurang lebih 5 jam perjalanan dari Demak ke Tuban ...........
Sampai di Tuban bus tersebut berhenti di Restoran untuk........................................

Semua penumpang dipersilahkan turun karna bus mau di bersihkan , Aku masuk ke Restoran
memesan segelas kopi dan beberapa makanan ringan, sambil minum kopi dan menghirup rokok
Aku mulai berpikir.. sebentar lagi mobil ini akan sampai di SURABAYA............

30 Menit kemudian semua penumpang dipersilahkan naik ke atas bus karna bus akan melanjutkan
perjalanannya menuju SURABAYA,
Waktu aku di dalam bus pikiranku mulai lagi kusut.. mobil berjalan akupun mulai berpikir..........

Aku ke SURABAYA sama sekali tidak punya alamat yang dituju tidak punya kerabat ataupun kawan
Aku ke SURABAYA hanya bermodal tekat ingin merubah kehidupan..............................

Dalam kondisi yang selalu buntu itu ahirnya pikiranku kembali ingat ke sukamandi, kebencian bersarang lg
di benakku, yang ada dalam ingatanku hanya kebencian bahkan timbul niatku / tunggu suatu saat akan ku tunjukan kepada kalian betapah menderitanya keluarga ku kalian perlakukan.................

dalam keadaan pikiran yang tidak menentu itu aku ingat lagi tentang SURABAYA.... mau kemana
nanti aku kalau sudah sampai di SURABAYA...... aku bingung... bingung... Walau bapak-bapak yang duduk disebelahku kadang suka bercerita juga tentang kehidupandan pekerjaannya sebaga PNS di jakarta,
Tapi dia punya rumah peninggalan orang tuanya di daerah pasuruan, dia juga menawarkan kalau
aku mau mampir ke pasuruan nginap aja di rumah saya kata bapak itu, tapi si Bapak itu sama sekali tidak tau latar belakangku yang penuh dengan kemunapikkan.........

Tidak lama berselang bus tersebut memasuki terminal JOYO BOYO .... para penumpang turun
yang di iringi kuli angkat dan calo-calo liar,... sementara aku ke bingungan gak tau tujuan.........
Aku duduk dibangku panjang tempat ruang tunggu penumpang yang akan berangkat ke
Jember, Banyu Wangi, Probolinggo, Pasuruan,

Sekitar 3 jam sudah aku duduk di ruang tunggu itu namun aku belum juga tau kemana arah yang mau ku tuju, perut mulai terasa lapar dan aku masih memegang uang untuk cadangan beberapa hari.....
Aku pergi menyebrangi jalan dekat terminal ,karna disitu banyak kulihat pedagang nasi diemperan jalan ..

Aku mampir ke sebuah warung nasi yang aku perhatikan agak lumayan bersih, aku duduk dan memesan nasi campur , walau pada waktu itu jujur saja aku belum biasa dengan masakan yang seperti itu.. tidak sempat beberapa sendok aku makan nasi itu perutku mulai menolaknya, (maklum perut padang)

setelah aku menghisap rokok aku menanyakan kepada ibu si penjual nasi berapa yang harus aku bayar
nasi campur sama segelas teh manis... setelah aku membayar aku minta tolong menitipkan tas pakaian ku
kepada si ibu pemilik warung tersebut, dan ibu itupun mau menerima titipanku...

Aku agak sedikit bebas berjalan karna tasku sudah ada tempat penitipan, aku kembali masuk terminal
Aku berusaha untuk mencari tau siapa orang yang berpengaruh di dalam terminal tersebut....
dari jam 10 pagi aku turun dari bus yang aku tumpangi dari jakarta sampai malam sekitar jam 19:00
aku belum juga menemukan kemana aku harus pergi..........

Terminal sudah agak mulai tampak sepi lalu lalang penumpangpun sudah berkurang................
aku pergi lagi kewarung tempat aku menitipkan tas pakaianku...


BERSAMBUNG...............

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 4

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 31 Desember 2009 jam 10:34
Perlahan Bus JAWA INDAH yang kutumpangi menyuri jalan raya Bekasi menuju Tambun, Cikarang, Lemah Abang..
Kondektur Bus membagikan minuman dan makanan ringan kepada semua penumpang...

Aku duduk di bangku No 12 dekat jendela disebelahku Bapak-Bapak dengan tujuan yang sama ke SURABAYA sambil menyantap makanan ringan dan minum coca cola yang dibagikan dengan cuma-cuma oleh kondektur,

Aku lebih banyak diam sambil menikmati pemandangan desa dan kampung yang dilalui bus yang aku tumpangi pikiranku galau tujuanku pun tidak jelas..... tapi yang pasti aku harus bisa merubah cara hidupku yang selama ini bergelimang ke angkuhan.................

Menjelang malam purnama bus tersebut melintas kota Karawang, Dakwan, Cikampek Aku bergumam dalam hati lima tahun yang lalu Daerah ini tidak asing lagi buat aku karna aku sering bolak balik melintasi wilayah itu

Hamparan sawah milik Perum Sang Heyang Seri yang luas terbentang dari desa Patok Besi sampai ke pinggir desa Suka Mandi,pada saat itu pikirankuTeringat kembali kepada kedua orang tua ku dan Saudara-Saudaraku yang dulu kami berkumpul bersama-sama di desa ini,

Yang membut hatiku tersentak dalam lamunanku , bus yang aku tumpangi berhenti untuk beristirahat Makan malam selama 30 menit, tepat di restoran milik adik sepupu bapakku yang dulu kami pernah tinggal bersama disitu,

Spontan saat itu aku merasa seperti anak-anak aku sangat - sangat RINDU denga semua keluargaku, aku tidak masuk ke restoran tersebut , Walau perut sedikit terasa lapar, Aku berdiri di belakang bus sambil memandang tempat bapakku dulu berjualan....

Tampa aku sadar aku larut dalam kesedihan yang meneteskan air mataku, aku teringat semua yang pernah kami alami bersama sama selama 9 thn ,

Aku teringat akan Ibundaku/bapak dan adik-adikku, dulu yang sering berlari-lari dipelataran parkir didepan restoran itu ,aku yang sedang hanyut Dalam kesedihan itu tiba-tiba aku mendengar pengumuman dari restoran.

Diberitahukan kepada seluruh penumpang bus jawa indah jurusan surabaya untuk segera kembali ketempat duduknya semula karna bus yang anda tumpangi akan segera melanjutkan perjalanannya menuju surabaya, kalimat itu masih bersih dalam ingatanku..........

Aku kembali ketempat dudukku semula didalam bus ........
pikiranku galau berkecamuk dengan segala per soalan yang muncul dalam benakku ............

Setelah bus mulai beranjak berjalan meninggalkan restoran itu...
Kesedihan kebencian bahkan dendam pun muncul menghiasi pikiranku selama dalam perjalanan.....

KESEDIHAN KU ,
Aku masih bisa mengingat jerit tangis adikku pada waktu itu, adik-adikku tidak mau di ajak bapakku menaikki mobil truk dengan tujuan untuk pulang kekampung, namun adik-adikku menolak tidak mau pergi,adik-adikku tidak tau masalah.....

Dengan cara yang sedikit kasar dan nada ucapan juga agak sedikit kasar bapakku membentak adikku dan menyeretnya naik ke mobil sambil bapakku berkata kenapa kalian gak tau diri kita sudah di usir orang dari sini ucap bapakku dengan nada yang sangat kecewa......

masih terbayang dipelupuk mataku adikku yang di seret sambil menangi adikku masih berucap aku gak mau kekampung kita disini ajalah pak ucap adikku,kepada bapakku namun bapakku tetap menarik adikku untuk segera naik ke mobil.. adikku pasti tidak tau permasalahan namun kekecewaan tidak bisa ditutupi dari raut wajah bapak ku...

Ibundaku hanya diam dengan wajah murung dan air mata yang berlinang... Aku tau ibundaku adalah orang yang taat ber AGAMA dan Ibundaku pasti bisa menerima kenyataan itu karna selama ini Ibundaku orang yang sangat tabah menghadapi segala rintangan hidup.....

Siap berangkat Semua barang-barang dan perabot rumah tangga di naikkan ke dalam truk.......
sore itu mobil truk tersebut berangkat menuju kampung halaman dengan iringa isak tangis adikku yang sangat memilukan .....................

KEBENCIAN.........
Sejak saat itulah aku bertekat untuk tidak ikut pulang ke kampung, aku ingin menunjukan kepada orang-orang yang telah memfitnah keluargaku sampai-sampai kami bercerai berai ulah fitnah orang itu....



BERSAMBUNG.................

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI part 3

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 30 Desember 2009 jam 11:21
Sejak saat itu pikiranku selalu menerawang kemasa laluku yang penuh dengan pendidikan.....
Tentang moral Ahklak yang mulia (sopan santun).....Aku rindu Alam minang kabau yang ramah dan kaya akan adat istiadat

Dari kecil aku di ajarkan Ibundaku tentang tutur kata dan prilaku terhadap orang-orang tua teman sebaya dan anak-anak untuk saling menghormati saling menghargai dan saling menyayangi,
selama aku hidup di Ibu kota semua ajaran itu seakan sirna dalam benakku.........

Mungkin ini saatnya untuk aku kembali ke jalan yang benar melalui pandangan ku yang tertuju kepada si Ibu yang membawa anak-anaknya melintasi jalan di hadapanku ,

Pada hari itu Perasaanku di rundung duka yang sangat dalam tapi aku tidak tau apa sebabnya ,
Aku pulang ketempat aku kots di daerah Rawa kambing di belakang kawasan industri pulo gadung
setelah aku sampai di rumah kots, aku merasa sangat berdosa kepada Ibundaku yang selama ini
mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pada ahirnya aku sia-siakan.......

Aku ingin menebus semua kesalahan tingkah dan laku buruk yang pernah aku lakukan tapi aku tidak tau dari mana aku akan memulainya ... karna sudah terlalu banyak dosa yang aku perbuat,

Dalam gejolak pikiran yang tidak tau lagi apa yang harus aku perbuat dan ahirnya aku cuma diam dan diam mengingat ngingat kembali masa kecilku di kampung dulu yang tiap hari ke hutan mencari kayu api untuk menyambung hidup...

Dan ahirnya aku mengambil satu keputusan aku harus meninggalkan kegelapan hidup yang kujalani selama bertahun tahun ini.. aku harus bisa ..
Kurang lebih satu minggu lamanya aku tidak lagi keluar bergabung dengan teman-teman se propesi

Selama itu juga teman-temanku mencari aku, karna mereka merasa kehilangan tampa kehadiranku
kalau mau melakukan suatu kegiatan dan boleh dikatakan akulah ujung tombaknya dalam kelompok kami untuk melakukan aksi........

Beberapa hari setelah itu ada 3 orang temanku datang ke tempat aku kots ......
aku mempersilahkan mereka masuk walau hatiku sudah mulai menolak dengan kehadiran mereka
karnah aku sedang berusaha untuk menghindar dari segala hal yang sudah pernah kami lakukan

Temanku yang datang lengkap dengan perbekalan yang kebiasaan nya kalau ngumpul ngumpul selalu membawa botol miras dan ganja ...

Setelah duduk dilapak (ditikar) temanku yang satu orang kebelakang mengambil gelas dan yang berduanya melinting ganja yang mereka bawa.. sambil mereka mengerjakan tugas masing-masing,tidak berapa lama diantara mereka bertanya tentang keadaanku selama satu minggu ini kenapa tidak ngumpul lagi...

Aku berusaha berkilah menjawab pertanyaan teman-temanku supaya tidak merusak suasana dalam pertemanan aku menutupi semua yang sedang aku rasakan dalan waktu seminggu ini....
aku tau kalau teman-teman datang pasti akan mengajakku kembali bekerja seperti biasanya..


Sambil bercerita temanku yang satu menyodorkan satu batang lintingan ganja kepadaku dan yang satu
lagi memberikan gelas yang sudah berisi miras ......

Dengan wajah sedikit agak murung aku berusa menolak tawaran temanku itu dengan alasan yang bisa
meyakini mereka.. Namun mereka mereka itu menanyakan kenapa kok gak narek dan nenggak lagi
dengan sedikit bercanda..........

Dengan nada datar dan tenang aku menjawab untuk sementara aku gak bisa minum dan mengisap ganja
itu kataku kepada teman-teman ,namun mereka itu merasa ada keanehan melihatku karna mereka semua tau dalam hal itu aku termasuk biangnya..

Setelah malam larut teman teman ku sudah pada mulai kurang waras cara berfikirnya aku menyarankan
untuk sementara mereka itu . berhentilah kalian minum dan mengelek itu kataku ke mereka.
dan berselang 30 menit teman-teman ku pamit mau pulang dari tempat kotsan aku...

Setelah teman teman itu pergi aku lalu masuk kekamarku yang sumpek ... disitu pikiranku mulai melayang mengajakku kembali mengenang masa-masa aku mengaji di surau, masa-masa aku berlatih pencak silat dengan teman-teman ku dulu di kampung

Kerinduanku semangkin memuncak ingin kembali ke kampung halamanku.....
Aku seakan akan tidak mampu lagi untuk berpikir malam itu ..mau pulang ke kampung malu dengan
sipak terjangku yang sudah salah jalan selama bertahun-tahun ......

Mau bertahan di Ibu kota ini pasti akan ter ulang kembali pekerjaan yang jelas jelas berlawanan dengan
batinku , ingin mencari pekerjaan yang halal rasanya gak mungkin , karna sudah terlanjur enak dengan hidup yang tidak harus capek bekerja namun penghasilannya lumayan besar tapi yang pasti gak benar...............

Semalaman aku bergelut dengan pikiranku sendiri , untuk mencari jalan kemana langkahku ini akan ku bawa, dalam kondisi yang seperti itu aku sudah mulai merasa lelah mata pun sudah mulai redup namun aku belum juga bisa mengambil satu keputusan ,

Aku tertidur dengan membawa sejuta masalah...
setelah ke esokan harinya aku terbangun sekitar jan 14:00 aku mandi dan pergi ke wartek yang tidak begitu jauh dari tempat aku kots... aku minum kopi dan sekali gus makan siang.

setelah selesai aku kembali ke kamarku dengan membawa cerita yang sama yaitu kegalauan pikiran yang tidak tau apa penyebabnya, tak lama kemudian aku mendengar orang mengetuk pintu.. lalu aku keluar. setelah aku buka pintu ternyata yang datang adalah teman-temanku yang biasa...

Temanku datang hanya untuk menjemputku mereka mengatakan kepadaku keadaan sudah cekak ... nanti sore kita ngumpullah kata temanku, aku tidak menjawab tawaran mereka gak lama setelah itu mereka pamit, setelah beberapa langkah mereka berjalan merekapun masih mengingatkanku jangan lupa jam 17:00 di tunggu di ujung jalan tempat biasa kata mereka.... aku cuma menjawab dengan senyuman,

Waktu yang sedikit tersisa menjelang jam 17:00 itu tidak aku sia-sia kan aku harus mengambil satu keputusan yaitu aku harus meninggalkan kota ini... aku harus meninggalkan pekerjaan setan ini ,cuma itu yang ada dalam ingatanku pada saat itu,

Dengan keadaan piikiranku yang sedang kacau dan keuanganku pun terbatas aku harus pergi sebelum jam 17:00 aku gak mau kawan-kawanku kecewa dan aku lebih tidak mau lagi mengulangi pekerjaan yang sangat sangat menjijikan itu.............

Aku berbenah pakaian yang kuperlukan aja aku masukan kedalam sebuah tas yang cukup untuk perbekalan satu minggu.. aku keluar dari rumah kotsan ku sekitar jam 16:30 dengan kenderaan becak menuju loket bus tujuan surabaya.....

Jam 17:30 bus yang aku tumpangi jurusan surabaya sudah mulai bergerak... keluar dari pool nya .. kekhawatiran ku muncul memikirkan kekecewaan teman-teman yang sangat berharap dengan kehadiranku jam 17:00 aku tidak ingin kalau ada orang (teman) yang melihat aku pergi.........

BERSAMBUNG........................

Ambo

PERJANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI part 2

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 26 Desember 2009 jam 12:46
Dalam benakku selama dalam perjalanan aku akan tinggal di kota besar ( IBU KOTA NEGARA )
ternyata setelah aku sampai di tujuan tidak seperti apa yang kubayangkan...

kami sampai di sebuah desa yang bernama SUKA MANDI kecamatan Ciasam Girang Kabupaten Subang Propinsi Jawa Barat...
Minggu pertama kami sampai di Sukamandi.. Aku dan Bapak ku mulai merapih-rapihkan tempat untuk berjualan kaki lima di Depan Sebuah RESTORAN milik adik sepupu Bapakku..

Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih itulah pepatah orang-orang di kampungku dulu
Pekerjaan baru yang aku geluti adalah membantu Bapakku berjualan di kaki lima yang umumnya jualan mulai dari jam 17:00 WIB sampai jam 09:00 WIB.

Begitulah keseharian hidupku sampai bertahun-tahun lamanya. Dan pada akhirnya singkat cerita kami dapat berkumpul dengan Ibundaku kakak dan adik-adikku di Sukamandi......

Berselang waktu kurang lebih 6 thn kami berkumpul di sukamandi. Saat itu aku berusia 18 thn ..
Ujian ALLAH swt kembali menerpa keluarga kami..
Kehidupan keluarga kami sedang mulai membaik timbul fitnah dari keluarga bapak...
Tanpa ada penjelasan sedikitpun dari adik sepupu bapakku yang punya restoran tempat kami bejualan...
kami di usir dari tempat itu... Mendengar berita seperti itu bapak dan Ibundaku hanya pasrah dan diam.... Berselang waktu 3 jam, setelah itu bapakku sudah mulai mengumpulkan barang-barang untuk mempersiapkan diri kembali pulang ke kampung....

Ke esokkan hari nya bapak & ibundaku beserta kakak dan adik-adikku berangkat naik mobil umum kembali ke kampung... Aku tidak ikut pulang ke kampung .... Sejak hari itu aku yang taat beragama dari kecil berubah arah.. Aku ingin jadi pereman.. Yang ada dalam pikiranku aku harus bisa jadi jagoan di terminal bis LAPANGAN BANTENG waktu itu.

Mulai saat itu aku melalang buana mencari ILMU dari ujung kulon Banten sampai ke banyuwangi aku datangin orang-orang yang dianggap punya kelebihan.. Dalam pikiranku semacam sudah terpatri hidup atau mati aku harus bisa jadi centeng dan tidak harus bekerja lagi ....

Sudah cukup rasanya bekal untuk aku turun ke dunia yang selama ini berlawanan dengan batinku akhirnya aku paksakan juga untuk mencobanya, namun hati kecilku tetap berkata, ini adalah jalan yang salah..
Aku hidup serampangan tiada hari-hari yang ku lalui tanpa minuman yang ber-alcohol dan ganja...

akibat memendam kekecewaan aku jadi orang yang tidak pernah merasa takut dalam hal apapun...
tapi aku menjadi orang yang sangat sensitif dan peka melihat orang-orang yang susah..

Bertahun-tahun aku lalui kehidupan yang tidak ada kejelasan nya sampai-sampai aku tidak lagi mau tau tentang diriku sendiri...
Pada suatu saat aku sedang duduk-duduk di terminal bus aku melihat ibu-ibu yang sedang menggendong bayi dan 3 0rang anaknya mengikuti ibu itu sambil memegang baju ibunya menyebrangi jalan pembatas masuk terminal bus.

Aku merasa disentakkan dari kehidupanku yang gelap selama ini gara-gara melihat si ibu yang dengan sabar menuntun anaknya..

Seketika itu pikiranku melayang ingat kembali waktu masa aku kecil di kampung bersama ibundaku tanpa disadari aku meneteskan air mata, Aku rindu Ibu & Bapak dan saudara-saudarku yang sudah bertahun-tahun kami berpisah.....

BERSAMBUNG......................