PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI Part 14
oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 30 Januari 2010 jam 16:55
Sesuai dengan jadwal kerja kurang beberapa menit lagi jam 18:00 mbak medy sampai di depan
kantor dengan tumpangan beca.. dengan membawa tas tenteng yang di bawanya kemaren
juga dan sudah pasti tas aku ditinggalkannya di rumahnya,
Mbak medy turun dari becak lansung masuk kedalam kantor untuk mengurus administrasi dan data-data paket yang akan di angkut bersama bus menuju yokyakarta,dan sekaligus mengajukan permintaan
uang jalan untuk keperluan biaya solar dan biaya distribusi di setiap terminal yang dilalui sesuai
ketentuan yang sudah ditetapkan dari Surabaya sampai ke yokyakarta
Aku duduk di warung nasi di sebrang jalan melihat kesibukan mbak medy yang sedang mengumpulkan semua keperluan dan surat-surat kenderaan dan berikut pertanggung jawaban inpentarisasi yang akan di bawa ke yokyakarta,setelah semuanya selesaoi urusan mbak medy di dalam kantor mbak medy lansung menuju ke mobil dan menyimpan semua surat-surat dan perlengkapan yang di ambilnya
tadi dari dalam kantor,
Kurang lebih 20 menit sebelum bus di berangkatkan menuju terminal , tentu si kernet juga akan
sibuk dengan tugasnya sebagai kernet memasang sarung bantal dan sarung jok , namun pada saat itu mbak medy belum tau kalau aku tidak lagi boleh bekerja, dari seberang jalan aku memperhatikan mbak medy sepertinya ada sesuatu yang di carinya dan aku yakin sekali bahwa yang di carinya adalah aku,
Tiba-tiba aku tersentak dari keasikanku berhayal dan memandangi mbak medy dari sebrang jalan aku ingin menghampirinya tapi rasa malu menyelimutiku baru aja kerja tiga hari sudah diberhentikan tapi yang pasti mbak medy belum tau kalau aku sudah berhenti,gak lama dari sebelah kiri warung muncul supuir Bus memesan kopi, setelah beliau pesan kopi lalu si Supir itu bertanya kepadaku apakah paket dan makanan ringan sudah di siapkan di mobil, tanyanya kepadaku Aku jawab aku tidak tau
Agak sedikit aneh si Supir itu memandangku sambil bertanya lagi , loh sudah hampir jam 19:00 begini kok belum di ambil dan di naikkan ke mobil katanya,apakah kamu tidak tau kalau kita itu biasanya jam19:00 itu sudah berangkat keterminal , mbook ya di ambil sekarang katanya lagi, Aku tetap diam mataku tetap memandan ke arah kantor aku melihat mbak medy masuk ke kantor dan tidak lama setelah itu dia pun keluar,
Mbak medy (PRAMUGARIKU) keluar dari kantor lansung menyebrangi jalan menuju warung tempat aku duduk dengan supir,dan memang warung itu tempat berkumpulnya para supir dan kernet yang bekerja ataupun yang menganggur, sesampainya mbak medy di warung lansung dia agak setengah terperanjat melihatku sambil bicara.. walllllaaah nengkene Wonge.. aku telingak telinguk nggolei....
Sambil mencari tempat duduk mbak medy bertanya kepadaku onok opo tooh kata mbak medy
lansung si supir ikut menimpali bahasanya mbak medy dengan pertanyaan onok opo med tanya
si supir ke mbak medy mbak medy menjawab loh wong aku yo ara ngerti masalahne hayooo berangkat kata mbak medy mengajak si supir dan aku juga di panggil sama mbak medy agar aku
ikut dulu keterminal .nanti di terminal aja bicara biar agak lama dan jelas kata mbak medy...
Kami bertiga sama-sama menyebrangi jalan menuju kantor dan lansung naik ke mobil, ternyata
di mobil itu sudah ada kernet yang sedang memasang sarung jok, Aku lansung pergi ke bangku paling belakang dan duduk,setelah bus mulai berjalan keluar dari pool mbak medy menghampiri aku kebelakang lalu mbak medy duduk disampingku ,
Selama perjalanan dari kantor keterminal Mbak medy kelihahatannya murung sekali walaupun kami duduk bersebelahan mbak medy selalu diam dan tampak murung aku juga belum mau bertanya kenapa dia/ mbak medy murung dan diam, Tidak lama kemudian bus memasuki terminal dan mbak medy menghampiri supir kedepan, nampaknya dua orang itu terlibat dengan percakapan yang serius..................
Setelah mobil parkir dengan benar aku mau turun dari mobil yang pasti aku tidak punya tujuan lagi pada malam itu tiba-tiba aku di panggil mbak medy lalu dia bertanya kepadaku , mau kemana tanyanya . aku jawab belum tau, lhoo.. pie tooo.. kata mbak medy, begini aja kita ke yokyakarta aja dulu, aku sudah bilang sama supir aku tak ngajak sampean ke yokyakarta kata supir yo wes ro opo-opo, katanya padaku
Setelah aku pikir-pikir aku juga gak ada tujuan ahirnya aku setujui ajakan mbak medy untuk ikut ke yokyakarta, dan kemudian aku di samperin si supir dan lalu bertanya padaku. ada masalah apa mas tanya si supir kepadaku dan aku jawab aku juga tidak tau , lhooo kok bisa begitu tanya si supir ya gak tau mas jawabku,aneh kata si supur. ya begitulah kataku, tapi si supir tetap masih penasaran untuk bertanya
Ntar kita lanjutkan lg..................................
kantor dengan tumpangan beca.. dengan membawa tas tenteng yang di bawanya kemaren
juga dan sudah pasti tas aku ditinggalkannya di rumahnya,
Mbak medy turun dari becak lansung masuk kedalam kantor untuk mengurus administrasi dan data-data paket yang akan di angkut bersama bus menuju yokyakarta,dan sekaligus mengajukan permintaan
uang jalan untuk keperluan biaya solar dan biaya distribusi di setiap terminal yang dilalui sesuai
ketentuan yang sudah ditetapkan dari Surabaya sampai ke yokyakarta
Aku duduk di warung nasi di sebrang jalan melihat kesibukan mbak medy yang sedang mengumpulkan semua keperluan dan surat-surat kenderaan dan berikut pertanggung jawaban inpentarisasi yang akan di bawa ke yokyakarta,setelah semuanya selesaoi urusan mbak medy di dalam kantor mbak medy lansung menuju ke mobil dan menyimpan semua surat-surat dan perlengkapan yang di ambilnya
tadi dari dalam kantor,
Kurang lebih 20 menit sebelum bus di berangkatkan menuju terminal , tentu si kernet juga akan
sibuk dengan tugasnya sebagai kernet memasang sarung bantal dan sarung jok , namun pada saat itu mbak medy belum tau kalau aku tidak lagi boleh bekerja, dari seberang jalan aku memperhatikan mbak medy sepertinya ada sesuatu yang di carinya dan aku yakin sekali bahwa yang di carinya adalah aku,
Tiba-tiba aku tersentak dari keasikanku berhayal dan memandangi mbak medy dari sebrang jalan aku ingin menghampirinya tapi rasa malu menyelimutiku baru aja kerja tiga hari sudah diberhentikan tapi yang pasti mbak medy belum tau kalau aku sudah berhenti,gak lama dari sebelah kiri warung muncul supuir Bus memesan kopi, setelah beliau pesan kopi lalu si Supir itu bertanya kepadaku apakah paket dan makanan ringan sudah di siapkan di mobil, tanyanya kepadaku Aku jawab aku tidak tau
Agak sedikit aneh si Supir itu memandangku sambil bertanya lagi , loh sudah hampir jam 19:00 begini kok belum di ambil dan di naikkan ke mobil katanya,apakah kamu tidak tau kalau kita itu biasanya jam19:00 itu sudah berangkat keterminal , mbook ya di ambil sekarang katanya lagi, Aku tetap diam mataku tetap memandan ke arah kantor aku melihat mbak medy masuk ke kantor dan tidak lama setelah itu dia pun keluar,
Mbak medy (PRAMUGARIKU) keluar dari kantor lansung menyebrangi jalan menuju warung tempat aku duduk dengan supir,dan memang warung itu tempat berkumpulnya para supir dan kernet yang bekerja ataupun yang menganggur, sesampainya mbak medy di warung lansung dia agak setengah terperanjat melihatku sambil bicara.. walllllaaah nengkene Wonge.. aku telingak telinguk nggolei....
Sambil mencari tempat duduk mbak medy bertanya kepadaku onok opo tooh kata mbak medy
lansung si supir ikut menimpali bahasanya mbak medy dengan pertanyaan onok opo med tanya
si supir ke mbak medy mbak medy menjawab loh wong aku yo ara ngerti masalahne hayooo berangkat kata mbak medy mengajak si supir dan aku juga di panggil sama mbak medy agar aku
ikut dulu keterminal .nanti di terminal aja bicara biar agak lama dan jelas kata mbak medy...
Kami bertiga sama-sama menyebrangi jalan menuju kantor dan lansung naik ke mobil, ternyata
di mobil itu sudah ada kernet yang sedang memasang sarung jok, Aku lansung pergi ke bangku paling belakang dan duduk,setelah bus mulai berjalan keluar dari pool mbak medy menghampiri aku kebelakang lalu mbak medy duduk disampingku ,
Selama perjalanan dari kantor keterminal Mbak medy kelihahatannya murung sekali walaupun kami duduk bersebelahan mbak medy selalu diam dan tampak murung aku juga belum mau bertanya kenapa dia/ mbak medy murung dan diam, Tidak lama kemudian bus memasuki terminal dan mbak medy menghampiri supir kedepan, nampaknya dua orang itu terlibat dengan percakapan yang serius..................
Setelah mobil parkir dengan benar aku mau turun dari mobil yang pasti aku tidak punya tujuan lagi pada malam itu tiba-tiba aku di panggil mbak medy lalu dia bertanya kepadaku , mau kemana tanyanya . aku jawab belum tau, lhoo.. pie tooo.. kata mbak medy, begini aja kita ke yokyakarta aja dulu, aku sudah bilang sama supir aku tak ngajak sampean ke yokyakarta kata supir yo wes ro opo-opo, katanya padaku
Setelah aku pikir-pikir aku juga gak ada tujuan ahirnya aku setujui ajakan mbak medy untuk ikut ke yokyakarta, dan kemudian aku di samperin si supir dan lalu bertanya padaku. ada masalah apa mas tanya si supir kepadaku dan aku jawab aku juga tidak tau , lhooo kok bisa begitu tanya si supir ya gak tau mas jawabku,aneh kata si supur. ya begitulah kataku, tapi si supir tetap masih penasaran untuk bertanya
Ntar kita lanjutkan lg..................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar