Senin, 18 April 2011

Ambo

PERJALANAN Seorang SUPIR menuju jalan SUFI part 3

oleh Uwa Djelly Tjaniago pada 30 Desember 2009 jam 11:21
Sejak saat itu pikiranku selalu menerawang kemasa laluku yang penuh dengan pendidikan.....
Tentang moral Ahklak yang mulia (sopan santun).....Aku rindu Alam minang kabau yang ramah dan kaya akan adat istiadat

Dari kecil aku di ajarkan Ibundaku tentang tutur kata dan prilaku terhadap orang-orang tua teman sebaya dan anak-anak untuk saling menghormati saling menghargai dan saling menyayangi,
selama aku hidup di Ibu kota semua ajaran itu seakan sirna dalam benakku.........

Mungkin ini saatnya untuk aku kembali ke jalan yang benar melalui pandangan ku yang tertuju kepada si Ibu yang membawa anak-anaknya melintasi jalan di hadapanku ,

Pada hari itu Perasaanku di rundung duka yang sangat dalam tapi aku tidak tau apa sebabnya ,
Aku pulang ketempat aku kots di daerah Rawa kambing di belakang kawasan industri pulo gadung
setelah aku sampai di rumah kots, aku merasa sangat berdosa kepada Ibundaku yang selama ini
mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pada ahirnya aku sia-siakan.......

Aku ingin menebus semua kesalahan tingkah dan laku buruk yang pernah aku lakukan tapi aku tidak tau dari mana aku akan memulainya ... karna sudah terlalu banyak dosa yang aku perbuat,

Dalam gejolak pikiran yang tidak tau lagi apa yang harus aku perbuat dan ahirnya aku cuma diam dan diam mengingat ngingat kembali masa kecilku di kampung dulu yang tiap hari ke hutan mencari kayu api untuk menyambung hidup...

Dan ahirnya aku mengambil satu keputusan aku harus meninggalkan kegelapan hidup yang kujalani selama bertahun tahun ini.. aku harus bisa ..
Kurang lebih satu minggu lamanya aku tidak lagi keluar bergabung dengan teman-teman se propesi

Selama itu juga teman-temanku mencari aku, karna mereka merasa kehilangan tampa kehadiranku
kalau mau melakukan suatu kegiatan dan boleh dikatakan akulah ujung tombaknya dalam kelompok kami untuk melakukan aksi........

Beberapa hari setelah itu ada 3 orang temanku datang ke tempat aku kots ......
aku mempersilahkan mereka masuk walau hatiku sudah mulai menolak dengan kehadiran mereka
karnah aku sedang berusaha untuk menghindar dari segala hal yang sudah pernah kami lakukan

Temanku yang datang lengkap dengan perbekalan yang kebiasaan nya kalau ngumpul ngumpul selalu membawa botol miras dan ganja ...

Setelah duduk dilapak (ditikar) temanku yang satu orang kebelakang mengambil gelas dan yang berduanya melinting ganja yang mereka bawa.. sambil mereka mengerjakan tugas masing-masing,tidak berapa lama diantara mereka bertanya tentang keadaanku selama satu minggu ini kenapa tidak ngumpul lagi...

Aku berusaha berkilah menjawab pertanyaan teman-temanku supaya tidak merusak suasana dalam pertemanan aku menutupi semua yang sedang aku rasakan dalan waktu seminggu ini....
aku tau kalau teman-teman datang pasti akan mengajakku kembali bekerja seperti biasanya..


Sambil bercerita temanku yang satu menyodorkan satu batang lintingan ganja kepadaku dan yang satu
lagi memberikan gelas yang sudah berisi miras ......

Dengan wajah sedikit agak murung aku berusa menolak tawaran temanku itu dengan alasan yang bisa
meyakini mereka.. Namun mereka mereka itu menanyakan kenapa kok gak narek dan nenggak lagi
dengan sedikit bercanda..........

Dengan nada datar dan tenang aku menjawab untuk sementara aku gak bisa minum dan mengisap ganja
itu kataku kepada teman-teman ,namun mereka itu merasa ada keanehan melihatku karna mereka semua tau dalam hal itu aku termasuk biangnya..

Setelah malam larut teman teman ku sudah pada mulai kurang waras cara berfikirnya aku menyarankan
untuk sementara mereka itu . berhentilah kalian minum dan mengelek itu kataku ke mereka.
dan berselang 30 menit teman-teman ku pamit mau pulang dari tempat kotsan aku...

Setelah teman teman itu pergi aku lalu masuk kekamarku yang sumpek ... disitu pikiranku mulai melayang mengajakku kembali mengenang masa-masa aku mengaji di surau, masa-masa aku berlatih pencak silat dengan teman-teman ku dulu di kampung

Kerinduanku semangkin memuncak ingin kembali ke kampung halamanku.....
Aku seakan akan tidak mampu lagi untuk berpikir malam itu ..mau pulang ke kampung malu dengan
sipak terjangku yang sudah salah jalan selama bertahun-tahun ......

Mau bertahan di Ibu kota ini pasti akan ter ulang kembali pekerjaan yang jelas jelas berlawanan dengan
batinku , ingin mencari pekerjaan yang halal rasanya gak mungkin , karna sudah terlanjur enak dengan hidup yang tidak harus capek bekerja namun penghasilannya lumayan besar tapi yang pasti gak benar...............

Semalaman aku bergelut dengan pikiranku sendiri , untuk mencari jalan kemana langkahku ini akan ku bawa, dalam kondisi yang seperti itu aku sudah mulai merasa lelah mata pun sudah mulai redup namun aku belum juga bisa mengambil satu keputusan ,

Aku tertidur dengan membawa sejuta masalah...
setelah ke esokan harinya aku terbangun sekitar jan 14:00 aku mandi dan pergi ke wartek yang tidak begitu jauh dari tempat aku kots... aku minum kopi dan sekali gus makan siang.

setelah selesai aku kembali ke kamarku dengan membawa cerita yang sama yaitu kegalauan pikiran yang tidak tau apa penyebabnya, tak lama kemudian aku mendengar orang mengetuk pintu.. lalu aku keluar. setelah aku buka pintu ternyata yang datang adalah teman-temanku yang biasa...

Temanku datang hanya untuk menjemputku mereka mengatakan kepadaku keadaan sudah cekak ... nanti sore kita ngumpullah kata temanku, aku tidak menjawab tawaran mereka gak lama setelah itu mereka pamit, setelah beberapa langkah mereka berjalan merekapun masih mengingatkanku jangan lupa jam 17:00 di tunggu di ujung jalan tempat biasa kata mereka.... aku cuma menjawab dengan senyuman,

Waktu yang sedikit tersisa menjelang jam 17:00 itu tidak aku sia-sia kan aku harus mengambil satu keputusan yaitu aku harus meninggalkan kota ini... aku harus meninggalkan pekerjaan setan ini ,cuma itu yang ada dalam ingatanku pada saat itu,

Dengan keadaan piikiranku yang sedang kacau dan keuanganku pun terbatas aku harus pergi sebelum jam 17:00 aku gak mau kawan-kawanku kecewa dan aku lebih tidak mau lagi mengulangi pekerjaan yang sangat sangat menjijikan itu.............

Aku berbenah pakaian yang kuperlukan aja aku masukan kedalam sebuah tas yang cukup untuk perbekalan satu minggu.. aku keluar dari rumah kotsan ku sekitar jam 16:30 dengan kenderaan becak menuju loket bus tujuan surabaya.....

Jam 17:30 bus yang aku tumpangi jurusan surabaya sudah mulai bergerak... keluar dari pool nya .. kekhawatiran ku muncul memikirkan kekecewaan teman-teman yang sangat berharap dengan kehadiranku jam 17:00 aku tidak ingin kalau ada orang (teman) yang melihat aku pergi.........

BERSAMBUNG........................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar